Pelaku Usaha Hotel dan Restoran tidak Setuju Jokowi Larang Bukber

Salah satu hotel bintang 4 Grand Sunshine Soreang, yang juga sebagai anggota PHRI Kabupaten Bandung.

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Larangan buka puasa bersama (bukber) yang diintruksikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), banyak yang tidak setuju. Utamanya bagi pelaku usaha hotel dan restoran atau rumah makan, karena dinilai secara ekonomis tidak menguntungkan.

Seperti dikatakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung H. Use Juhaya, meski yang dimaksud dengan instruksi Jokowi itu ditujukan atau dikhususkan bagi pejabat sebagai pihak penyelenggara bukber, namun bisa diasumsikan dengan mudah oleh masyarakat seperti larangan bukber.

Jika alasan pelarangan yang diinstruksikan Jokowi tersebut dikaitkan dengan menghindari kerumunan karena pandemi belum benar-benar berlalu, menurut Use terlalu mengada-ngada.

“Dalam kegiatan yang lain orang sekarang berkerumun sampai jumlahnya ribuan sudah tidak dilarang. Mengapa dibeda-bedakan, buka puasa bersama kan yang hadirnya tidak akan sampai ribuan dibandingkan dengan konser musik misalnya. Buka puasa bersama kan hal yang baik sekali,” ujar Use saat dihubungi melalui sambungan telepon selularnya, Selasa (28/3/2023).

Ketua PHRI Kabupaten Bandung H. Use Juhaya.

Karena itu, Use menyarankan untuk mengabaikan larangan Presiden itu, dan kepada para pengusaha hotel dia mempersilakan menerima instansi mana saja yang akan melakukan bukber. “Silakan saja instansi mana pun yang melakukan buka puasa bersama di hotel-hotel di bawah PHRI Kabupaten Bandung,” katanya.

Use menyebut ada sekitar 130 hotel dan restoran yang tergabung dalam PHRI Kabupaten Bandung, dan bagi mereka momen Ramadhan merupakan berkah karena biasanya banyak yang buka puasa bersama.

Sedangkan bagi restoran yang menyediakan makan bagi yang tidak berpuasa (non muslim), Use meminta agar restoran itu menghormati orang yang berpuasa, seperti tidak vulgar membuka restorannya di siang hari.

Sementara itu, General Manager Grand Sunshine Resto and Convention Soreang, Darmawan Pandoyo, saat dihubungi melalui pesan singkat WhatApps, mengaku dengan adanya pemberitaan larangan buka puasa bersama yang diintruksikan Presiden Jokowi cukup berdampak kepada jumlah kunjungan tamu Hotel Grand Sunshine.

“Betul, dampaknya sangat terasa, biasanya 1 minggu pertama seperti data iftar tahun lalu kita awal minggu sudah ada 500 pengunjung, tetapi kali ini sampai dengan hari ini baru dapat 200-an pengunjung,” katanya.

Lily Setiadarma