Lengkapi Fasilitas RSUD Otista, Bupati Bandung Resmikan Mesjid Jami, Ruang Hemodialisa dan Aplikasi Sipantes

Masjid Al-Ikhlas RSUD Otista Soreang yang baru diresmikan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Jum’at (9/6/2023). Foto – Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna meresmikan tiga fasilitas baru di RSUD Otto Iskandar Di Nata (Otista), Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (9/6/2023). Tiga fasilitas itu yakni Masjid Jami Al-Ikhlas, Aplikasi Sipantes Otista, dan Ruang Hemodialisa.

Menurut Dadang Supriatna, masjid Al-Ikhlas ini merupakan masjid yang dibangun secara gotong royong oleh karyawan RSUD Otista. Masjid ini dibangun dalam waktu 11 bulan dengan menelan biaya Rp1,25 miliar. “Alhamdulillah masjidnya sangat luar biasa menarik, cocok, dan nyaman,” katanya.

Dadang berharap masjid ini bisa dimakmurkan dan dimanfaatkan dengan baik oleh karyawan RSUD Otista dan warga yang berobat ke RSUD tersebut.

Selanjutnya Dadang meresmikan aplikasi Sipantes Otista yang merupakan aplikasi untuk mendaftar antrean secara online. Hadirnya aplikasi ini diharapkan bisa memudahkan warga dalam mendapatkan layanan kesehatan di RSUD Otista.

“Jadi sekarang tidak usah ngantri lagi untuk daftar berobat di RSUD ini, cukup daftarnya melalui aplikasi Sipantes,” kata Dadang yang kemudian meresmikan Ruang Hemodialisa di RSUD Otista Soreang.

Dadang pun mengungkapkan rasa senangnya atas fasilitas tersebut. Karena kini warga Kabupaten Bandung yang akan melakukan tindakan cuci darah akan lebih mudah.

“Tentunya ini menjadi pelengkap karena biasanya yang cuci darah ini dilaksanakan di Rumah Sakit Hasan Sadikin, tapi sekarang orang Kabupaten Bandung sudah punya fasilitasnya di RSUD Otista,” jelasnya.

Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi Direktur RSUD Otista dr. Riantini sedang menandatangani prasasti dalam peresmian Masjid Al-Ikhlas RSUD Otista Soreang, Jum’at (9/6/2023). Foto – Lily Setiadarma

Sementara itu, Direktur RSUD Otista dr. Riantini mengatakan, saat pemindahan rumah sakit lama ke rumah sakit baru yang luasnya hampir 7 hektar pada tahun 2021, belum memiliki sarana ibadah yang representatif.

“Nah setelah kami menempati rumah saki baru ini, terpikir oleh teman-teman untuk membangun mesjid ini,” ujar Riantini.

Dia pun kemudian berkonsultasi dengan Bupati Bupati Dadang Supriatna, dan mendapatkan arahan bahwa untuk membangun mesjid mungkin bisa mengoptimalkan dana dari masyarakat dan sivitas RSUD Otista sendiri.

Untuk itu pihaknya lalu mendirikan Yayasan Al-Ikhlas RSUD Oto Iskandar Di Nata yang disyahkan salah seorang notaris di Kabupaten Bandung bulan Maret 2022. Kemudian pada Mei 2022 dilakukan seremoni peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jami Al-Ikhlas oleh Bupati Bandung.

“Kita mulai membangun tanggal 4 Juli 2022, yang dibantu oleh arsitek Ir. Fajar Wibawa supaya bangunan ini, kalau dibangun oleh arsitek, bisa terlihat lebih elegan, dan dari sisi pencahayaan, sisi lay out itu, semua tampak selaras,” tuturnya.

Riantini menambahkan, kapasitas masjid jami tersebut sekitar 300 orang di bawah dan lantai dua ditambah pelataran bawah kanopi itu masuk 300 jemaah.

Lily Setiadarma