WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) penggunaan bantuan Dana Desa (DD) 2023 Tahap I oleh Pemerintah Desa Tenjolaya, Senin (10/7/2023).
Menurut Sekretaris Kecamatan Pasirjambu Yoharman Syamsu, kegiatan monev tersebut bertujuan untuk mengetahui perkembangan kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa pada aspek perencanaan dan pelaksanaan kegiatan desa, evaluasi serta pelaporan, khususnya terkait dengan penggunaan DD 2023 Tahap I.
“Kami melaksanakan monev ini intinya untuk melihat anggaran yang diajukan, yang sudah cair, dan sejauh mana pelaksanaannya di lapangan. Tentu selain dilihat dari realisasi kegiatan fisik, juga bagaimana pengadministrasiannya. Jadi, semua dokumen yang terkait, kita periksa dan kita bimbing kalau ada yang kurang dan ada yang belum lengkap, kita berikan catatan-catatan sebelum pencairan berikutnya, karena ini memang menjadi sarat,” ungkap Yoharman.
Dia menyebutkan, monev yang dilakukannya kali ini menyangkut penggunaan DD semester 1. Kalau semuanya sudah selesai dan di-SPJ-kan dengan benar, maka itu menjadi sarat untuk pencairan di tahap ke-2.
Yoharman juga menyebutkan, di Kecamatan Pasirjambu sendiri ada 10 desa, yang 5 desa di antaranya telah dimonev, yakni Desa Pasirjambu, Mekarsari, Cukanggenteng, Cibodas, dan Tenjolaya yang dimonev hari ini.
Hasil monev untuk 4 desa (di luar Tenjolaya) menunjukkan 90 persen berjalan sesuai dengan aturan, dan yang 10 persen lagi umumnya karena kekurangan di sisi peng-SPJ-an, dan hal itu sudah disampaikan kepada pemdes bersangkutan agar segera dilengkapi sebelum mengajukan pencairan tahap ke-2.
“Kami menghimbau pemerintahan desa dalam merealisasikan anggaran harus sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegas Yoharman.
Sementara itu, Kepala Desa Tenjolaya Ismawanto Somantri, S.H., mengatakan, monev seperti itu sudah rutin dilaksanakan tiap tahun, setiap selesai penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatannya di lapangan.
“Untuk DD 2023 Tahap I yang kami terima, telah digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan yang cukup panjang dan lebar, jembatan, jalan lintas pertanian, dan pembukaan jalan baru. Itu yang masuk infrastruktur. Penggunaan lainnya untuk penanganan stunting dan pemberdayaan masyarakat,” tutur Ismawanto.
Kades Tenjolaya juga mengungkapkan bahwa desa yang dipimpinnya sudah menjadi desa mandiri, sehingga pelaksanaan pencairan keuangannya tidak tiga tahap, tetapi dua tahap pencairan.
“Sebelumnya desa ini masuk desa berkembang, yang pencairan DD-nya dilaksanakan 3 tahap,” ujar Ismawanto seraya menyebutkan luas wilayah Desa Tenjolaya kurang-lebih 36.000 ha, wilayah administratif sebanyak 28 RW, 103 RT dan 7 Kedusunan, serta berpenduduk sekitar 14.000 jiwa, terdiri dari bayi sampai orang tua. Sedangkan yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sekitar 11.000 jiwa.
Ismawanto mengakui, dengan adanya bantuan DD, pihaknya bisa mewujudkan pembangunan infrastruktur yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Karena itu pihaknya juga menghimbau kepada warga Desa Tenjolaya agar ikut menjaga dan memelihara infrastruktur yang telah dibangun.
“Pencairan bantuan DD dan juga bantuan-bantuan lain itu tidak mudah. Perlu proses dan tidak serta-merta cair begitu saja. Karena itulah ketika DD sudah cair dan sebagian besar digunakan untuk membangun infrastruktur, maka tolong ikut bersama kami untuk merawat sebaik-baiknya, ini untuk kepentingan kita bersama,” katanya.
Lily Setiadarma