Serap Aspirasi Masyarakat, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bandung Temui Konstituennya

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bandung Hen Hen Asep Suhendar (tengah) saat melaksanakan Reses Masa Sidang III Tahun 2023, di GOR Cisondari, Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Kamis (13/7/2023). Foto Lily Setidarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) yang juga Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bandung, H. Hen Hen Asep Suhendar mengunjungi konstituennya untuk menampung aspirasi melalui Reses Masa Sidang III Tahun 2023 DPRD Kabupaten Bandung di titik ketiga di GOR Cisondari, Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu, Kamis (13/7/2023).

Hen Hen menyebutkan, reses ini merupakan yang ketiga, setelah sebelumnya dilaksanakan reses di dua titik di Cangkuang, Desa Bandasari dan Tanjungsari.

“Ini reses yang ketiga. Mudah-mudahan dari hasil reses ini banyak masukan dan aspirasi masyarakat, yang nantinya akan kami bahas dalam rapat-rapat penganggaran dimulai dari penganggaran Komisi, Banggar, sampai penganggaran selanjutnya. Mudah-mudahan banyak dari aspirasi masyarakat yang kami serap hari ini bisa terakomodir,” tuturnya.

Menurut Hen Hen, di dua titik terakhir, masyarakat khususnya warga Cicangkuang, sangat antusias hadir dalam reses politisi PDIP itu. Karena Cicangkuang merupakan basisnya nasionalisme, banyak sesepuh, para pendiri dan pejuang partai.

“Warga yang hadir dalam reses hari ini juga seperti itu,” ujar Hen Hen kepada Wartaparahyangan.com di sela-sela kegiatan resesnya tersebut.

Di GOR Cisondari itu, lanjut Hen Hen, warga yang hadir banyak yang menyampaikan aspirasi terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), karena ini memang momennya PPDB. Mereka banyak yang kecewa karena putra-putrinya gagal diterima di sekolah yang diinginkan gara-gara aturan zonasi.

Untuk itu, kata Hen Hen, pihaknya akan mendorong pemerintah darah agar secara bertahap memperbanyak gedung SMP baru, terutama di daerah-daerah yang selama ini jauh dari lokasi SMP yang ada saat ini.

Sebab, katanya lagi, bersekolah itu merupakan hak warga negara yang dilindungi undang-undang, dan pemerintah berkewajiban memfasilitasi anak-anak untuk bersekolah agar kelak dikemudian hari mereka bisa menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berilmu mumpuni.

“Mudah-mudahan untuk membangun SMP-SMP baru itu penganggarannya nanti bisa berjalan lancar, sehingga terjadi sebaran SMP yang merata di Kabupaten Bandung,” katanya.

Menyinggung pesta demokrasi Pemilu dan Pilkada 2024, yang tentunya perlu partisipasi aktif masyarakat, Hen Hen mengungkapkan bahwa dibanyak kesempatan, bukan hanya saat reses, pihaknya selalu mengingatkan dan mengajak kepada masyarakat khususnya yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya, baik di Pileg, Pilpres maupun Pilkada.

“Sebab memilih itu hak masyarakat untuk menentukan kehidupan 5 tahun yang akan datang. Jadi momen Pemilu dan Pilkada harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dengan menjadi pemilih yang cerdas dan berdaulat,” katanya.

Hen Hen menjelaskan, cerdas memilih itu artinya memilih orang yang memang sudah diketahui rekam jejaknya, bukan karena iming-imingnya.

“Hal itu agar orang yang kita pilih kelak dikemudian hari, sebutlah setelah menjadi anggota legislatif, dapat memperjuangkan aspirasi yang disampaikan masyarakat pemilihnya itu,” kata Hen Hen yang menyebutkan dirinya juga maju lagi pada Pileg 2024 dari Dapil 1 Kabupaten Bandung.

“Mudah-mudahan saya bisa kembali berkiprah sebagai anggota legislatif. Tapi yang paling  penting bagi saya bukan mengejar tujuan utama sebuah kekuasaan, namun bagai mana saya bisa memanfaatkan posisi saya di DPRD untuk kepentingan masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang warga yang hadir dalam reses tersebut, Ayo Sukaryo dari Kampung Gambung, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu, menyebut Hen Hen sebagai figur yang dikenal ramah dan suka turun ke perkampungan-perkampungan untuk mendengarkan apa yang diinginkan masyarakat.

“Dalam reses ini saya menyampaikan aspirasi kepada Pak Haji Hen Hen terkait renovasi Rutilahu yang sangat dibutuhkan di Kampung Gambung, karena memang masih banyak rumah warga yang kondisinya kurang layak huni,” katanya.

Lily Setiadarma