Pelaksana Proyek Pembangunan TPT di SDN Cibodas 3 Terkesan Sembrono dan tidak Transparan

Salah seorang guru SDN Cibodas 3 Kecamatan Pasirjambu saat menunjukkan tumpukan tanah yang menutupi saluran air dan bagian dinding kelas, Jumat (21/7/2023). Foto Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di SDN Cibodas 3, Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, yang dilaksanakan CV RAYS KARYA, terkesan sembrono dan tidak transparan.

Jangankan orang lain, pihak sekolah saja tidak tahu dari mana sumber anggarannya, berapa nilai besaran dan volume pekerjaannya. Karena memang CV RAYS KARYA tidak memasang papan proyek, bahkan ketika pihak sekolah beberapa kali menanyakan hal itu, pelaksana proyek tak memberikan penjelasan.

Tak heran bila Kepala SDN Cibodas 3, Ani Kuswati, S.Pd.SD., mengaku bingung dan mempertanyakan pembangunan TPT di sekolahnya, karena pihak pemborong tidak transparan dalam mengerjakan TPT tersebut.

Menurut Ani, sejak awal datang, 28 Juni 2023, pemborong itu hanya memberikan selembar kertas dan minta ijin untuk pengerjaan TPT. Itu pun yang datang hanya pegawai dari  CV RAYS KARYA, sedangkan direktur atau pemborongnya tidak pernah nongol ke lokasi proyek tersebut.

“Bahkan dalam pengerjaannya sejak awal tidak dipasang papan proyek, sehingga saya sendiri bingung kalau ada tamu yang datang untuk mengecek kegiatan pembangunan TPT ini. Saya juga sudah tiga kali minta RAB pengerjaan TPT ini kepada pihak pemborong, tapi hingga saat ini tidak pernah dikasih. Makanya ketika ditanya berapa anggaran pembangunan TPT ini, saya tak bisa menjawab karena memang tidak tahu,” tutur Ani kepada Wartaparahyangan.com, Jumat (21/7/2022).

Bukan itu saja, lanjut Ani, dalam pengerjaan proyek TPT, pihak pelaksana terkesan seenaknya menyimpan bahan material dan tempat membuat adukan yang dilakukan di halaman upacara, sehingga teras kelas kotor dan bahan bangunan berserakan di halaman sekolah. “Akibatnya aktivitas anak-anak jadi terganggu, seperti tidak bisa melaksanakan upacara bendera,” ujarnya.

Yang lebih mengkhawatirkan, kata Ani, tertimbunnya saluran air (drainase) sepanjang 30 meter di belakang sekolah. Hal itu terjadi karena pihak pelaksana proyek, membuang tanah ke samping gedung kelas, dan tidak dibereskan kembali.

“Saluran air ini sangat penting. Sekarang saya khawatir jika turun hujan dipastikan akan banjir ke ruang kelas dan halaman sekolah, karena air hujan tidak lagi terbuang melalui saluran air tersebut,” katanya.

Ani pun sudah meminta berkali-kali kepada para pekerja yang melaksanakan pembangunan TPT agar tanah dari galian yang menimbun saluran air, dibuang sehingga drainase itu bisa berfungsi kembali. Tapi hingga saat ini hal itu belum juga dibereskan.

Sekarang Ani juga mengaku bingung bagaimana membuat laporan ke Bagian Sapras kalau pelaksanaan proyek TPT di sekolahnya, masih menyisakan permasalahan seperti itu.

Sementara itu, Kabid SD Disdik Kabupaten Bandung H. Dian Dihanudin, S.Kom., M.Ak., ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (21/7/2023), mengatakan, pelaksanaan pembangunan TPT di SDN Cibodas 3 Kecamatan Pasirjambu belum ada laporan selesai pekerjaan dari konsultan. Jadi masih tanggung jawab pelaksana yakni CV RAYS KARYA.

Namun pihaknya berjanji akan melakukan kroscek ke lapangan. Dia juga berterima kasih kepada media yang telah menginformasikan hal itu.

Lily Setiadarma