Diapresiasi Kementerian Pendidikan, SMPN 1 Ciwidey Terapkan Pembelajaran Paradigma Baru

Gedung SMPN 1 Ciwidey di Jl. Babakan Tiga, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Foto Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Kementerian Pendidikan mengapresiasi SMP Negri 1 Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, atas diterapkannya pembelajaran dengan paradigma baru. Apresiasi ini berupa reward uang sebesar Rp35 juta.

Menurut Kepala SMPN 1 Ciwidey, Hj. Ai Kurniasih, S.Pd., M.MPd., bukan masalah nominalnya yang membuat ia senang dan tak menyangka akan mendapatkan reward tersebut, namun karena untuk mendapatkan reward itu didapat oleh sekolah yang katagorinya baik.

Hj. Ai menyebutkan, ada 3 hal untuk mendapatkan reward tersebut. Pertama, sekolah penggerak, kedua, sekolah berprestasi dan ketiga, sekolah yang secara administrasi, hasil AKN mengeluarkan raport pendidikan yang baik.

Kepala SMPN 1 Ciwidey Hj. Ai Kurniasih, S.Pd., M.MPd.

“Kalau untuk sekolah penggerak saya sudah merasa tidak muda lagi. Nah, kebetulan SMPN 1 Ciwidey sudah tidak ada merah, kalau kuning ada (perbaikan). Maka dari sanalah SMPN 1 mendapatkan reward,” ujar Hj. Ai Kurniasih saat dihubungi Wartaparahyangan.com melalui sambungan telepon selularnya, Kamis (7/9/2023).

Di Kabupaten Bandung, kata Ai, ada sekitar 38 SMP dari sekitar 50 SMP yang mendapatkan reward dan kebanyakan SMP swasta.

“Sekali lagi, saya merasa mendapat kejutan dan tak menyangka bakal menerima reward dari Kementerian Pendidikan. Itu bukan masalah nominalnya, tetapi bagaimana kita bisa melaksanakan pembelajaran dengan paradigma baru yang dilaksanakan selama 3 bulan,” tuturnya.

Para guru dan tenaga kependidikan SMPN 1 Ciwidey saat mengikuti workshop pemenuhan kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran diferensiasi di Aula SMPN setempat, Kamis (7/9/2023).

Jadi, tambah Ai, reward tersebut untuk sekolah yang dianggap berkinerja. “Reward ini dari hasil evaluasi Kementerian Pendidikan lewat aplikasi. Misalkan data ujian anak dan lain-lain, itu terekam sehingga bisa dievaluasi oleh kementerian,” ujar Ai.

Sementara itu, salah seorang guru SMPN 1 Ciwidey, Wiwin Kuraesin, S.Pd., mengungkapkan rasa senang dan bangga karena sekolahnya mendapatkan reward dari Kementrian Pendidikan. Reward ini mudah-mudahan menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik, dan lebih semangat lagi dalam mendidik murid-muridnya.

“Alhamdulillah, semua guru merasa bahagia dan bangga dengan mendapatkan reward tersebut, dan kami semua berharap SMPN 1 Ciwidey ke depan bisa lebih baik dan berprestasi lagi,” kata Wiwin.

Lily Setiadarma