Cianjur Rawan Bencana Alam, Bupati Herman Sebut Pentingnya Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Mitigasi Bencana

Bupati Cianjur Herman Suherman dan Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Rita Susilawati dalam kegiatan Sosialisasi Informasi Geologi di Pancaniti Pendopo Cianjur, Selasa (21/11/2023).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Bupati Cianjur H. Herman Suherman mengungkapkan, wilayah Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang paling rawan bencana alam di Jawa Barat, ini karena banyaknya lereng, tebing dan jurang.

“Ditambah lagi dengan pengurangan pagar alamiah seperti pohon yang melindungi pemukiman menjadi salah satu penyumbang besarnya potensi bencana di Kabupaten Cianjur,” ujar Herman saat membuka Sosialisasi Informasi Geologi untuk Kesiapsiagaan Mitigasi Bencana di wilayah Kabupaten Cianjur di Taman Pancaniti Cianjur, Pendopo Cianjur, Selasa (21/11/2023).

Dalam kegiatan bertema “Peringatan Satu Tahun Gempa Cianjur” itu tampak hadir perwakilan Forkopimda Cianjur, para pimpinan OPD setempat, Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM, Dr. Rita Susilawati, S.T., M.Sc., Kepala Balai Besar Survey dan Geologi Kelautan Priatin Hadi Wijaya, para camat dan kepala desa.

Dengan kondisi seperti itu, kata Bupati, perlu adanya peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mitigasi bencana di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya dalam menghadapi dan meminimalisir resiko bencana.

“Mitigasi bencana akan berhasil jika masyarakat memahami potensi bahaya di sekitarnya,” ujar Herman.

Sementara itu, Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM, Rita Susilawati, menyebutkan, tidak terasa sudah 1 tahun bencana gempa bumi terjadi di Cianjur, 21 November 2022. “Kita mungkin bersama-sama dari segala masyarakat seluruh Indonesia datang untuk membantu Cianjur dan kita sudah membuktikan ketika kebersamaan itu kita bisa bangkit lebih cepat,” katanya.

“Terima kasih dalam jangka waktu 1 tahun luar biasa sekali Cianjur sudah bangkit dan Badan Geologi memiliki komitmen untuk terus membersamai seluruh masyarakat Indonesia dalam memitigasi kebencanaan geologi,” sambung Rita.

Dia berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi informasi geologi itu, masyarakat Kabupaten Cianjur dan juga masyarakat di seluruh Indonesia akan lebih siap dan waspada menghadapi kemungkinan terjadinya bencana geologi.

“Kita tahu bahwa negara kita itu adalah negara yang berada pada posisi yang rawan bencana sehingga kita tentu harus selalu waspada,” katanya.

Ketua Pelaksana kegiatan Joko Parwata dari Badan Geologi Kementerian ESDM RI, melaporkan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 130 peserta dari berbagai unsur.

“Kegiatan seperti ini akan dapat meningkatkan efektifitas mitigasi bencana geologi dan diikuti dengan penguatan respon dari para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam menghadapi bencana geologi,” ujar Joko.

Asep R. Rasyid