Pemkab Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023 Bintang 5, Bupati Dadang Sebut Publikasi itu Penting

Penyerahan penghargaan Top Digital Awards 2023 di Hotel Raffles Ciputat Word Jakarta , Senin (4/12/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung meraih penghargaan Top Digital Awards 2023 (Top Digital Awards Bintang 5). Kali ini Pemkab Bandung meraih tiga penghargaan sekaligus, yakni Top Digital Implementation 2023 # Star 5, Top Leader On Digital Implementation 2023 Dr. H.M. Dadang Supriatna, M.Si., Bupati Bandung, dan Top CIO On Digital Implementation 2023 H. Yosep Nugraha, S.H., M.I.P., Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung.

“Kita mendapatkan Bintang 5. Excellent. Ini sangat luar biasa. Mudah-mudahan ini akan menambah lagi motivasi untuk terus mengimplementasi digitalisasi di Kabupaten Bandung,” kata Bupati Bandung, Dadang Supriatna, didampingi Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha di Hotel Raffles Ciputat World Jakarta, Senin (4/12/2023).

Bupati mengucapkan terima kasih kepada semua ASN (Aparatur Sipil Negara), karyawan, pegawai di lingkungan Pemkab Bandung, juga masyarakat Kabupaten Bandung. “Dan tak lupa kepada para kepala desa yang tentunya, tanpa bantuan mereka ini tidak mungkin bisa terjadi,” jelas Dadang Supriatna.

Ke depan, imbuh Bupati Bedas ini, akan lebih ditingkatkan lagi, tentunya mulai Januari 2024 pihaknya akan terus mengejar supaya Pemkab Bandung betul-betul bisa mendapatkan informasi dan data yang lengkap bersama dalam hal big data.

“Termasuk adanya dashboard, sehingga kita bisa lebih mudah untuk melakukan langkah-langkah dan program yang akan kita lakukan,” tutur Dadang seraya mengucapkan rasa syukur bahwa Pemkab Bandung bisa mendapatkan Top Digital Awards 2023.

“Tentu penghargaan yang diterima Pemkab Bandung ini akan menambah motivasi untuk terus melakukan langkah-langkah dan ikhtiar kita dalam rangka memberikan edukasi dan pemahaman serta publikasi kepada masyarakat melalui digitalisasi,” sambung Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.

Kang DS mengatakan, suatu pemerintah kalau saat ini tidak masuk pada wilayah dan tidak mengikuti zaman maka akan ketinggalan.

“Sesuai dengan konsep dasar bagaimana untuk bisa tetap menyambut Indonesia Emas tahun 2045, tentunya kita harus meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang profesional dan paham tentang digitalisasi,” tuturnya.

Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung Yosep Nugraha saat menerima Top Digital Awards 2023 di Hotel Raffles Ciputat World Jakarta, Senin (4/12/2023).

Kang DS juga mengungkapkan bahwa publikasi itu penting. Berdasarkan jumlah penduduk negara Indonesia sebanyak 265 juta jiwa, katanya, ternyata hampir 213 juta jiwa sudah memiliki android atau bisa mendapatkan informasi melalui digitalisasi.

“Manakala kita dari Pemerintah Daerah tidak bisa mengikuti zaman, walaupun kita kerja bagus, belum tentu masyarakat tahu. Kenapa? Karena secara mayoritas masyarakat di negara kita, termasuk Kabupaten Bandung, semua sudah memiliki media sosial dan tentunya hal ini harus diimbangi dengan publikasi yang kita sampaikan,” ungkapnya.

Menurut Kang DS, motivasi dan dorongan kepada seluruh karyawan, berikut para kepala desa, dan warga masyarakat tentunya akan terjadi komunikasi dua arah melalui media.

“Nah dengan digital, kita bisa menangkap dan kira-kira apa kesulitan masyarakat, di samping kita secara offline atau turun langsung ke lapangan mengetahui secara langsung. Kalau kita keliling ke masyarakat, saya pikir tidak mungkin dalam waktu singkat bisa hadir di tengah-tengah masyarakat, jadi sebagian besarnya melalui media,” kata Kang DS.

Dengan adanya implementasi dari digitalisasi, Kang DS berharap akan mudah mendapatkan informasi dan paham dengan situasi dan kondisi masyarakat saat ini.

“Gebrakan ke depan, pada Januari 2024 kita akan bikin dashboard sampai ke tingkat desa, sehingga kita cukup melihat di dashboard apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, termasuk big data kita lengkapi,” katanya.

Termasuk juga mengimplementasikan RIS (Research and Information System for Developing Countries) atau RIS Development. “Apa yang kita haruskan dan apa yang kita lakukan, harus ada risetnya. Harus ada kajiannya,” tegas Kang DS.

Lily Setiadarm