WartaParahyangan.com
CIANJUR – Terdorong keinginannya yang kuat untuk menyediakan tempat pendidikan bagi lulusan SD yang tidak tertampung di sekolah lain, seorang mantan guru honorer yang sehari-harinya berjualan sapu ijuk, Ahmad Jamaludin, mendirikan SMP, meski dengan sarana prasarana sangat darurat.
Sekolah tersebut, SMP Islam Terpadu (IT) Pancuh Tilu, berlokasi di Kampung Karangmuda RT/RW 01/06, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur selatan. Kondisi bangunannya belum bisa disebut sekolah layak, karena memang dinding-dinding bangunan SMP ini masih berupa papan triplek.
Apalagi para siswanya yang saat ini berjumlah 3 rombongan belajar (rombel), sebagian besar tidak mengenakan seragam, bahkan umumnya beralas-kaki sandal jepit.
Kondisi SMP IT seperti itu sempat muncul di media sosial, yang kemudian menarik perhatian Bupati Cianjur H. Herman Suherman, dan jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur.
“Saya datang ke sini untuk mengecek, ternyata benar, anak-anaknya tidak memakai sepatu dan kondisi bangunannya juga tidak layak untuk sekolah tingkat SMP,” kata Bupati Cianjur Herman Suherman saat meninjau SMP IT Pancuh Tilu, Selasa (12/12/2023).
Turut mendampingi Bupati Cianjur, antara lain Plt. Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Ruhli Solehudin, Kabid SMP Helmi Halimudin dan sejumlah pejabat Disdikpora setempat.
Kedatangan Bupati juga tidak kosong tangan, tapi membawa 50 pasang sepatu untuk siswa-siswi SMP tersebut, serta sejumlah tas sekolah, buku tulis, dan beberapa puluh meja kursi belajar.
Bahkan pada kesempatan itu Herman juga menjanjikan, tahun depan pihaknya akan memberikan bantuan pembangunan 3 ruang kelas baru. “Tahun depan kita bangun 3 unit. Juga guru-gurunya yang berjumlah 13 orang, saya perintahkan Kepala Disdikpora agar segera dimasukkan ke Dapodik,” katanya.
Herman juga memberikan penghargaan kepada Ahmad Jamaludin sebagai orang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan.
“Pak Ahmad adalah pahlawan. Beliau ini yang sudah mengajak warga yang mempunyai anak yang tidak mau sekolah, untuk bersekolah di SMP ini,” kata Bupati Cianjur yang dalam kunjungannya itu sempat berbincang-bincang dengan sejumlah siswa SMP IT Pancuh Tilu seraya memotivasi mereka untuk rajin belajar.
Sementara itu, pendiri sekaligus Kepala SMP IT Pancuh Tilu, Ahmad Jamaludin, mengungkapkan rasa bangganya atas kunjungan Bupati Cianjur dan jajaran Disdikpora setempat. “Saya sangat terharu, baru kali ini mendapatkan penghargaan dan bantuan dari Bapak Bupati dan Bapak Kadis,” ujarnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Bupati Cianjur dan jajaran Disdikpora. “Sekatang para siswa sudah bisa bersekolah dengan menggunakan sepatu, tidak pakai sandal lagi,” kata Ahmad.
Asep R. Rasyid