Siswa Kelas VII SMPN 1 Ciwidey Laksanakan Outing Class, Bagian dari Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Para siswa kelas VII SMPN 1 Ciwidey berfoto bersama di depan gedung Museum Geologi Bandung.

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Sebanyak 271 siswa kelas VII SMPN 1 Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, melaksanakan outing class dengan mengunjungi beberapa tempat penting seperti Gedung Puspa IPTEK Padalarang, Museum Geologi Bandung dan Floating Market Lembang, Sabtu (13/1/2024).

Para siswa yang dibimbing 24 guru pembinanya itu melaksanakan pembelajaran di luar kelas (outing class) dengan tujuan agar peserta didik memiliki ruang dan waktu untuk mengembangkan kompetensinya, memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam, serta memperkuat karakter Profil Pelajar Pancasila sebagaimana diprogramkan dalam Kurikulum Merdeka.

Kepala SMPN 1 Ciwidey, Ahmad Rohman Somantri, S.Pd., M.MPd., menjelaskan, kegiatan outing class para siswa kelas VII itu merupakan salah satu penjabaran dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dan ini merupakan salah satu program dalam Kurikulum Merdeka.

“Sebenarnya ini melanjutkan program kepemimpinan Kepala Sekolah sebelumnya. Jadi ini pada dasarnya keinginan anak-anak dan orang tua, karena sebetulnya sudah dihentikan, tapi ada reaksi dari anak dan orang tua agar outing class dilanjutkan,” jelas Ahmad.

Untuk itu, sebelumnya pihak sekolah mengadakan rapat atas undangan dari Komite Sekolah, karena orang tua itu ranahnya Komite Sekolah, maka Komite Sekolah mengadakan rapat orang tua untuk membahas outing class tersebut.

“Akhirnya disepakati untuk melaksanakan outing class, dengan mengunjungi Museum Geologi, Puspa IPTEK, dan Floating Market Lembang. Di tempat-tempat itu banyak sumber-sumber pembelajaran bagi anak. Di Museum Geologi misalnya, para siswa bisa belajar tentang IPS, seperti tentang jenis-jenis batuan dan proses pembentukan batuan serta penyebaran ditemukannya dimana, itu ‘kan ada unsur sejarahnya,” papar Ahmad.

Kemudian di Puspa IPTEK, di situ para siswa dapat melihat berbagai bentuk hasil teknologi, yang tadinya diterangkan di kelas secara abstrak. Tapi di Puspa IPTEK, mereka bisa langsung menyaksikan sendiri.

“Jadi kami melaksanakan outing class ini untuk menambah pengetahuan siswa secara nyata di lapangan, bukan teori saja yang mereka tahu. Jadi bukan C1 saja yang mereka tahu, tapi mereka paham sampai C6, ‘kan kognitif itu ada C1, C2, C3, sampai C6. Jadi wawasan siswa bisa lebih luas dan bisa mengeksplor pengetahuannya,” ungkap Ahmad.

“Karena prinsip saya ‘anakmu bukan milikmu, tapi anakmu adalah milik masa depan, maka berilah ruang bagi mereka untuk berkembang’. Untuk itu, sekolah dan orang tua harus memfasilitasinya agar anak berkembang,” sambung Ahmad.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Aep Saepuloh, S.Pd., menyebutkan, ada tiga tempat yang dikunjungi para siswa dalam program outing class dengan ketua panitianya Lilis Fitriyani itu.

Pertama, kata Aep, yang ada kaitannya dengan IPA, tempatnya Puspa IPTEK Padalarang. Kedua yang ada sangkut pautnya dengan geografi, tempatnya Museum Geologi. Dan ketiga yang ada kaitannya dengan ekonomi, sejarah, dan olahraga seperti outbound, itu ada di Floating Market Lembang.

“Perkiraan awal, peserta outing class ini sekitar 300 orang. Tapi karena tidak diwajibkan, yang ikut 271 orang, sesuai dengan surat pernyataan izin orang tua,” katanya.

Aep berharap, setelah kegiatan outing class, pengetahuan siswa bertambah, di samping punya pengalaman belajar di luar itu seperti apa. Juga karakternya diharapkan tumbuh. Misalnya kedisiplinan.

“Ketika mereka belajar di dalam kelas, mungkin kedisiplinannya kurang terasah. Tapi ketika di luar kelas, jelas kelihatan karena tidak ada orang tua di situ. Jadi sifat kemandiriannya kelihatan. Mereka tampak percaya diri. Karakternya terpupuk. Jadi itu saya kira manfaatnya outing class,” pungkas Aep.

Lily Setiadarma