WartaParahyangan.com
BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan, penyusunan rancangan awal (Ranwal) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 difokuskan kepada isu pemantapan daya saing daerah.
Fokus tersebut sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2021-2026.
“Rancangan awal (Ranwal) RKPD tahun 2025 ini nantinya menterjemahkan secara detail arah kebijakan pembangunan tahun 2025, yang difokuskan terhadap pemantapan daya saing daerah,” kata Bupati Bandung saat membuka Konsultasi Publik RKPD 2025, di Grand Sunshine Soreang, Kamis (1/2/2024).
Menurut Bupati, pembangunan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 2 tahun 8 bulan terakhir kepemimpinannya, telah menghasilkan beberapa kemajuan yang ditandai oleh meningkatnya capaian indikator makro pembangunan, baik ekonomi maupun sosial.
Seperti Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bandung meningkat yang sebelumnya minus 1,8% di tahun 2020, menjadi 5,35% pada tahun 2022. Kemudian dari sisi sosial kemajuan diperoleh melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang semula 72,73 poin menjadi 73,16 poin pada tahun 2022.
“Akan tetapi keberhasilan tersebut masih menyisakan persoalan-persoalan dan isu-isu strategis yang aktual, serta beberapa program prioritas yang belum tercapai secara optimal,” katanya.
Karena itu, pihaknya menunggu informasi-informasi dan masukan-masukan, sehingga terjaring aspirasi dari para pemangku kepentingan pada tahap awal yang nantinya menjadi prioritas dan sasaran pembangunan Kabupaten Bandung tahun 2025.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Bandung, Erwin Rinaldi menambahkan, dari konsultasi publik ini diharapkan dapat menjaring aspirasi pengampu kepentingan melalui kegiatan dialog, diskusi, pertukaran opini secara partisipatif antara penyelenggara pelayanan publik dengan publik.
“Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah salah satunya adalah dengan mengajak akademisi, unsur pemerintah kabupaten/kota, para pemangku kepentingan dari berbagai bidang, agar berperan aktif dalam memberikan pemahaman dan wawasan dalam perencanaan pembangunan,” jelas Erwin.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bandung Sugiyanto mengatakan, sebagai lembaga legislatif pihaknya sangat berkepentingan untuk bersama-sama menyaksikan dan mendengarkan seluruh masukan yang datang dari OPD maupun stakeholder lainnya.
“Dengan demikian Ranwal RKPD 2025 betul-betul bisa mengakomodir seluruh kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung,” kata Sugih, sapaan akrab Sugiyanto.
DPRD Kabupaten Bandung, lanjut Sugih, sangat mengapresiasi tahapan yang dilakukan dalam pembahasan Ranwal RKPD ini.
Sebab, kata Sugih, DPRD pun pada saat melakukan reses atau kunjungan lapangan, begitu pula Bupati Bandung dengan Program Rembug Bedas dan Bunga Desa, menemukan berbagai permasalahan yang harus diakomodir dalam Ranwal RKPD.
Karena itu pula Sugih berharap tema konsultasi publik Pemantapan Daya Saing Daerah harus diawali dari daya saing internal antar OPD, antar kecamatan, antar desa yang harus saling berlomba untuk memiliki program-program unggulan.
“Makanya daya saing itu dimulai dari internal kita, sebelum berdaya saing dengan daerah-daerah lain di Jawa Barat maupun di tingkat nasional,” katanya.
Lily Setiadarma