WartaParahyangan.com
BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna hampir selalu mengungkapkan 13 program prioritas dalam pelaksanaan Rembug Bedas di desa-desa yang dikunjunginya.
Seperti pada pelaksanaan Rembug Bedas ke-102 yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) di GOR Desa Lampegan, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Senin (25/3/2024).
Pada kesempatan Rembug Bedas itu, Syafrudin warga RW 07 Desa Lampegan mengharapkan kepada Bupati Bandung untuk memperbaiki penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Protokol Desa Lampegan, mengingat saat ini menghadapi Lebaran Idul Fitri.
Asep warga RW 11 Desa Lampegan lainnya juga mengharapkan ada bantuan untuk menyelesaikan pembangunan madrasah di RW 11 Desa Lampegan, di samping mengapresiasi terhadap program Bupati Bandung, yang dinilainya sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama program guru ngaji.
“Saya salah satu penerima manfaat program guru ngaji. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati. Program Bapak sudah terealisasi. Untuk itu saya selaku warga dan guru ngaji mendukung Bapak untuk melanjutkan kepemimpinan di periode kedua,” tutur Asep.
Sedangkan Kepala Desa Lampegan Sutar mengutarakan bahwa masyarakat di Desa Lampegan sudah merasakan manfaat 13 program Bupati Bandung, seperti pemberian insentif guru ngaji, dan pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
“Harapan kami agar program Pak Bupati Bandung dapat berkelanjutan,” kata Sutar seraya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung dengan realisasinya 13 program prioritas tersebut.
Pada kesempatan itu, Bupati Bandung menyerahkan bantuan wakaf buku, kartu tani Sibedas, bantuan stimulan untuk perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu), nomor induk berusaha (NIB), fasilitasi halal dan bantuan lainnya.
Bupati mengharapkan kepada masyarakat untuk memanfaatkan potensi dan ketersediaan anggaran dalam program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa pinjaman di BPR Kerta Raharja dan BJB (Bank Jabar dan Banten).
“Bisa digunakan untuk modal usaha, dari Rp2 juta sampai Rp5 juta per orang, bahkan lebih dari itu. Pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” katanya.
Dadang pun siap merespon apa yang menjadi harapan masyarakat, terutama dalam perbaikan jalan yang rusak maupun penerangan jalan umum (PJU) yang padam.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan 12 desa di Kecamatan Ibun, semuanya mendapatkan dana bagi hasil dari bonus produksi panas bumi yang mencapai miliaran rupiah.
Memang di Kecamatan Ibun, kata Kang DS, masih ada warga yang belum mendapatkan sambungan energi listrik. Hal itu dinilai ironis karena Kecamatan Ibun penghasil panas bumi dan energi listrik.
Menurut Kang DS, masyarakat yang belum mendapatkan sambungan listrik dari PLN, pihaknya melakukan inovasi melalui Program Caang Baranang.
“Program ini tak menggunakan listrik dari PLN, tapi menggunakan PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya). Di Kabupaten Bandung masih ada sekitar 3.500 rumah yang belum mendapatkan sambungan listrik dari PLN. Di Kecamatan Ibun, sudah ada sekitar 100 rumah penerima manfaat program Caang Baranang,” tutur Kang DS.
Di hadapan masyarakat, Kang DS menyebutkan, Pemkab Bandung akan menambah 28.000 titik PJU di Kabupaten Bandung. “Jadi warga tidak lagi bingung tentang PJU,” katanya.
Bupati Bedas juga mendorong kepada kepala desa untuk mengusulkan guru ngaji yang belum menerima manfaat dari program insentif guru ngaji.
“Pemkab Bandung sudah menyiapkan anggaran Rp109 miliar per tahun untuk program insentif guru ngaji. Anggaran ini terbesar se-Indonesia,” katanya.
Lily Setiadarma