Isi Bulan Suci Ramadhan, SMPN 1 Ciwidey Menggelar Sanlat

Para siswa kelas 9 F saat mengikuti bimbingan pesantren kilat di SMPN 1 Ciwidey, Kabupaten Bandung, Senin (1/4/2024). Foto Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Untuk mengisi bulan suci Ramadhan 1445-H, SMPN 1 Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung menggelar pesantren kilat (sanlat) selama 6 hari mulai Senin (25/3/2024) di kompleks SMPN setempat.

Kepala SMPN 1 Ciwidey, Ahmad Rohman Somantri, S.Pd., M.M., melalui salah seorang guru, Wiwin Kuraesin, S.Pd., menyebutkan sanlat tersebut diikuti seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9.

“Diharapkan kegiatan sanlat ini dapat mendorong terbentuknya generasi muda islami yang berbudi luhur, cerdas, dan berkarakter kuat,” ujar Wiwin kepada Wartaparahyangan.com, Senin (1/4/2024).

Wiwin menyebutkan, para siswa yang mengikuti sanlat tersebut diisi diberikan materi pendalaman Al-Qur’an, akhlak, tarikh, muamalah, fikih, ibadah dan pendidikan karakter.

“Para pengajarnya sebanyak 31 guru ngaji, karena di SMPN ini ada 31 rombongan belajar, yang masing-masing memiliki seorang guru ngaji. Kegiatan sanlat juga diawasi masing-masing wali kelas,” katanya.

Menurut Wiwin, kegiatan sanlat yang rutin dilaksanakan setiap Ramadhan di SMPN 1 Ciwidey itu, sejauh ini dampaknya bagus untuk para siswa. Mereka yang tadinya tidak bisa mengeja atau belum mengenal huruf hijaiyah, setelah ikut sanlat seperti ini mereka bisa membaca Al-Qur’an.

Memang di luar kegiatan sanlat pun, para siswa diajarkan membaca Al-Qur’an oleh guru ngajinya di masing-masing kelasnya. “Hanya saja waktunya terbatas. Guru ngaji hadir di kelas satu jam pelajaran seminggu sekali. Nah, dalam sanlat, waktunya lebih banyak,” ujar Wiwin.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna yang telah melaksanakan program guru ngaji ngajar di sekolah.

“Kehadiran guru ngaji di sekolah yang diprogramkan Pak Bupati, sangat bagus dan bermanfaat sekali. Misalnya seperti tadi disebutkan bahwa anak-anak yang tadinya tidak mau hadir karena tidak bisa mengaji, maka dengan adanya guru ngaji ini mereka hadir dan mau belajar ngaji, sehingga akhirnya mereka bisa mengaji,” kata Wiwin.

Salah seorang guru Tim Kesiswaan SMPN 1 Ciwidey, Supargiana, S.Pd., mengungkapkan rasa syukurnya karena sejauh ini pelaksanaan satlat yang akan ditutup besok (Selasa, 2 April) berjalan dengan lancar dan diikuti antusias oleh semua siswa.

“Mudah-mudahan setelah mengikuti sanlat, para siswa bisa lebih berakhlakul karimah, lebih bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, lebih berkarakter, lebih agamis, dan ke depannya diharapkan tidak ada perilaku yang menyimpang dari aturan agama dan juga norma-norma lainnya,” tutur Supargiana.

Sementara itu, salah seorang guru ngaji, Yusniar Pujiastuti, menjelaskan salah satu materi yang diberikan kepada siswa dalam sanlat tersebut, yakni Bab Fiqih, yang didalamnya antara lain diajarkan fiqih puasa, fiqih mengenai zakat, dan fiqih mengenai sholat.

“Kenapa lebih ke fiqih, karena pada zaman sekarang ‘kan terkadang anak-anak dalam beribadahnya itu suka asal-asalan, misalnya lupa syarat sah sholat, rukun sholat seperti apa. Sedangkan itu adalah bekal untuk kehidupan sehari-hari. Apalagi melaksanakan sholat, zakat, puasa, itu adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim,” tutur Yusniar.

Salah seorang siswa kelas 9 F, Ridho Suryatama mengaku sangat senang dapat mengikuti sanlat di sekolah, karena dapat menambah ilmu dan ajaran agama Islam. “Mudah-mudahan saya bisa semakin taat beribadah,” katanya.

Lily Setiadarma