Serangan DBD Meningkat, Dinkes Cianjur Gelar Gebyar PSN dan Program Jum’at Cantik

Bupati Cianjur Herman Suherman, didampingi Kadinkes Cianjur Yusman Faisal saat membuka Gebyar PSN dan Launching Program Jum’at Cantik (Cari dan Musnahkan Jentik), di aula Kantor Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Jum’at (19/4/2024).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Kabupaten Cianjur menjadi Kabupaten/Kota ke 13 dari 27 Kabupaten/Kota yang perlu penanganan penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) secara serius. Sebab ada kurang lebih 500 warga yang terjangkit DBD dan 6 orang di antaranya meninggal dunia.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menggelar Gebyar Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN) sekaligus Launching Program Jum’at Cantik (Cari dan Musnahkan Jentik), di aula Kantor Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Jum’at (19/4/2024).

Hal itu merupakan kegiatan gotong royong dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan yang dilaksanakan pada hari Jumat sekaligus memberdayakan masyarakat dalam kewaspadaan dini terhadap penyakit DBD yaitu dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan cara 3 M Plus, yakni Menguras, Mengubur, dan Menutup tempat-tempat penampungan air bersih agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Cianjur H. Herman Suherman serta dihadiri Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, dr. Yusman Faisal, dan sejumlah kepala OPD terkait itu dilanjutkan dengan zoom meeting bersama 32 camat, 47 kepala Puskesmas dan Forkopimcam se Kabupaten Cianjur.

Pada kesempatan itu Bupati Cianjur menginstruksikan agar para camat, kepala puskesmas dan Forkopimcam bahu-membahu bersama warga untuk memberantas nyamuk penyebab DBD dan melaksanakan kebersihan di lingkungannya masing-masing.

“Saya mengapresiasi Camat Cugenang yang sudah memerintahkan setiap kepala desa di wilayahnya untuk membeli alat foging sendiri, sehingga dapat digunakan segera apabila ada DBD dan saat peralihan musim dari penghujan ke kemarau,” kata Herman.

Menurut Herman, penyakit DBD muncul terutama karena lingkungan yang tidak sehat. Karena itu, Bupati mengajak semua pihak untuk menjaga dan melindungi lingkungan dari sampah yang berdampak munculnya jentik nyamuk dan sumber penyakit.

“Saya ingin semua camat, kepala puskesmas dan para kepala OPD menjalankan Program Ju’mat Cantik ini agar masyarakat Cianjur sehat dan dijauhkan dari penyakit khususnya DBD,” ucap Bupati Cianjur.

Usai meluncurkan program tersebut, Bupati bersama para kepala OPD terkait turun ke lapangan melaksanakan 3 M Plus, dan meninjau pelaksanaan foging (pengasapan) di sejumlah wilayah RW di Kelurahan Sayang, yang merupakan salah satu kelurahan yang warganya banyak yang terserang DBD.

Asep R. Rasyid