Kelulusan Siswa SMPN 2 Ciwidey dan SMPN 1 Rancabali Diumumkan Senin Depan, Para Siswa Dilarang Adakan Aksi Curat-corek Seragam Sekolah

Sejumlah siswa kelas IX saat berjalan akan memasuki gerbang SMPN 2 Ciwidey, Kamis (6/6/2024). Foto Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pengumuman kelulusan menjadi momentum mendebarkan sekaligus membahagiakan bagi peserta didik, khususnya bagi siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negri 2 Ciwidey, Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

Pihak sekolah akan membagikan kelulusan melalui orang tua siswa masing-masing. Ini demi menghindarkan pelajar dari ritual coret-coret baju seragam dan konvoi kendaraan saat merayakan kelulusan yang akan diumumkan pada Senin (10/6/2024) depan.

Kepala SMPN 2 Ciwidey, Deti Jubaedah, S.Pd., M.Mp., mengatakan menjelang kelulusan siswa kelas IX pihak sekolah mengeluarkan surat pernyataan siswa atau fakta integritas yang intinya siswa tidak akan melakukan aksi mencorat-coret baju seragam dan konvoi.

Surat tersebut diketahui oleh orang tua siswa masing-masing, dan dibagikan pada hari ini, Kamis (6/6/2024) dan itu sebagai bentuk tanggungjawab pihak sekolah supaya para siswa tidak melakukan aksi corat-coret baju seragam, dan tidak konvoi kendaraan.

“Daripada dicurat-coret, lebih baik pakaian seragam itu disumbangkan kepada adik-adik kelas seperti kelas 7-8, pasti ada yang membutuhkan,” kata Deti kepada Wartaparahyangan.com, Kamis (6/6/2024).

Deti menyebutkan, jumlah siswa kelas IX SMPN 2 Ciwidey sebanyak 150 orang, sedangkan untuk jumlah keseluruhan siswa dari kelas 7, 8 dan 9 sebanyak 500 orang. SMP ini siswanya terbilang sedikit karena tidak dilalui jalur kendaraan umum. Jadi kebanyakan dari penduduk sekitar.

Dijelaskan Deti, selain membuat surat pernyataan untuk siswa sebagai fakta integritas, pihak sekolah juga mengundang para orang tua siswa kelas IX untuk rapat pembagian kelulusan yang waktunya masih tinggal beberapa hari ke depan.

Kepala SMPN 2 Ciwidey, Deti Jubaedah, S.Pd., M.Mp.

“Ya benar pihak sekolah akan mengundang para orang tua terkait pengumuman hasil kelulusan. Jadi bakal disampaikan langsung melalui orang tua, ini supaya lebih tertib dan mencegah para siswa berkumpul di sekolah,” jelas Deti.

Ia juga menjelaskan, soal perpisahan kelas IX, pihak sekolah ikut dalam kapasitas kegiatan, hanya sebagai undangan saja. Yang punya peran itu Komite Sekolah dan para orang tua. Untuk biayanya juga Deti mengaku belum tahu. Tapi yang jelas biaya itu dikelola para siswa, orang tua dan komite.

Juga acara perpisahan kelas IX tidak dilaksanakan di luar sekolah, mengingat keamanan para siswa dan kemampuan orang tua siswa yang perekonomiannya menengah ke bawah. “Jadi acara perpisahan itu digelar di sekolah dan secara sederhana,” katanya.

Diumumkan Secara Daring

Di tempat terpisah, Kepala SMPN 1 Rancabali, Nazmudin, S.Pd., memastikan, beberapa hari jelang pengumuman, pihaknya telah berkoordinasi dengan para guru dan komite, bahkan mengundang orang tua siswa untuk memberikan kenyamanan bagi warga sekolah dan sekitarnya, saat pengumuman kelulusan.

“Pengumuman kelulusan siswa kelas IX dilaksanakan secara daring dan untuk acara perpisahannya akan digelar di RM Rumah Nenek Panundaan Kecamatan Ciwidey pada Senin (10 Juni 2024) mendatang.

“Hal itu untuk mencegah terjadinya konvoi pasca pengumuman kelulusan. Makanya dipusatkan di satu tempat,” kata Nazmudin kepada Wartaparahyangan.com saat dihubungi via telpon selularnya, Kamis (6/6/2024).

Ia mengimbau agar seluruh anak didiknya tetap menjaga kondusivitas dan menghindari aksi ritual curat-coret baju seragam dan konvoi kendaraan.

Lily Setiadarma