Melalui Festival Ciliwung, Pertamina Patra Niaga Ajak Masyarakat Aktif Peduli Sampah

WartaParahyangan.com

JAKARTA – Festival Ciliwung merupakan serangkaian acara yang digelar mulai Juni hingga Desember 2024. Festival yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Yayasan Ciliwung ini bertujuan untuk mendorong masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.

Dalam siaran persnya, Jumat(20/9/2024), Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Integrated Terminal Jakarta (ITJ) turut berperan aktif dalam festival tersebut. Bahkan menjadikan Festival Ciliwung 2024 sebagai momentum penting upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah.

Dengan tema “Edukasi Kreatif Peduli Sampah”, ITJ menghadirkan forum edukasi yang dirancang untuk menarik perhatian dan memotivasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin 11 mengenai Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, poin 12 terkait Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan poin 15 tentang Ekosistem Daratan.

Festival Ciliwung 2024 juga merupakan hasil kerja sama strategis antara Pertamina Persero dan KLHK, yang melibatkan berbagai stakeholder penting seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Yayasan Sahabat Ciliwung, serta sejumlah SMP setempat.

Acara itu juga dimeriahkan oleh tiga rangkaian kegiatan utama meliputi Edukasi Water Rescue pada 10 Agustus yang fokus pada teknik penyelamatan terkait air, Edukasi Peduli Sampah pada 16 Agustus yang mengajarkan cara pemilahan sampah, dan Arung Edukasi pada 18 Agustus yang menggabungkan edukasi dengan arung jeram.

Pada sesi Edukasi Peduli Sampah, Pertamina Patra Niaga ITJ, menghadirkan Teuku Muhammad Faisal yang kerap dikenal ‘Pak Agam’, Ketua Kelompok Malika dari Program Abang Cinte None (Ayo Bangun Cinta Ekologi Non-Emisi), sebagai narasumber utama.

Pak Agam menjelaskan berbagai teknik pemilahan sampah, yang meliputi sampah organik, anorganik, B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), dan residu. Ia juga memperkenalkan konsep Bank Sampah dan pemanfaatan maggot untuk mengolah sampah organik, serta proses menabung sampah yang melibatkan pemilahan, penimbangan, dan pencatatan hasil pengolahan.

Kegiatan tersebut diperkuat dengan sesi kuis interaktif yang memberikan hadiah menarik, menjadikan pengalaman edukasi ini tidak hanya informatif tetapi juga menyenangkan.

Komitmen untuk melaksanakan inisiatif ini tidak hanya terbatas pada acara festival yang mana terbukti ITJ juga merencanakan program lanjutan meliputi workshop dan seminar di sekolah-sekolah dan komunitas lokal, dengan tujuan untuk memperluas jangkauan edukasi dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Tahun lalu, Festival Ciliwung berhasil melibatkan lebih dari 5.000 peserta dan diharapkan tahun ini dapat mencapai lebih banyak peserta.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Eko Kristiawan, mengaku bahwa kesadaran akan peduli merawat lingkungan bukan hanya merupakan kewajiban namun target untuk setiap individu, karena pada dasarnya pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab berkelanjutan bagi setiap orang.

“Festival Ciliwung 2024 merupakan peluang berharga bagi kami untuk berkontribusi secara langsung dalam meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan sampah. Dengan pendekatan edukasi yang kreatif dan interaktif, kami ingin menginspirasi masyarakat agar lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan,” kata Eko.

“Setiap individu memiliki peran penting dalam upaya pelestarian lingkungan, dan kami berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif ini demi menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan,” sambung Eko.

Dengan serangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, Festival Ciliwung 2024 berpotensi menciptakan dampak yang signifikan dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan di kawasan tepi sungai dan sekitarnya. Upaya edukasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran tetapi juga untuk mendorong tindakan nyata dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.

“Komitmen kami untuk mendukung keberlanjutan lingkungan tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus melanjutkan upaya-upaya ini dengan penuh dedikasi. Mari bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan kita demi masa depan yang lebih bersih dan aman karena semua berawal dari kita dan untuk kita,” tutup Eko.

Asep R. Rasyid