wartaparahyangan.com
BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna minta agar Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bandung betul-betul memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat, sehingga disaat terjadi bencana, korban jiwa dapat diminimalisir.
Hal itu disampaikan Bupati Bandung Dadang Supriatna saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) III FPRB Kabupaten Bandung di Gedung Dewi Sartika Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Selasa (10/12/2024).
Menurut Dadang, FPRB merupakan mitra Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung. Karena itu programnya harus selaras dan sinergi dengan BPBD dalam baik penanganan maupun penanggulangan bencana.
Dadang juga berharap FPRB Kabupaten Bandung terus bersinergi dengan TNI dan Polri. Karena bantuan TNI dan Polri sudah sangat luar biasa dan dalam kontek sinergi yang sangat luar biasa pula.
Kabupaten Bandung, kata Dadang, masuk daerah rawan bencana, dan di antaranya di 17 dari 31 kecamatan yang jadi titik lokus daerah rawan bencana. Karena itu FPRB minimal harus berada di 17 kecamatan untuk bisa memberikan edukasi kepada masyarakat Kabupaten Bandung.
“Mungkin nanti ada pelatihan-pelatihan, apabila terjadi gempa bumi, di mana titik lokus dan segala macamnya, ini kita lakukan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Musda III FPRB Kabupaten Bandung Ahmad Fathoni mengatakan, Musda III FPRB Kabupaten Bandung ini diikuti 95 lembaga dan masing-masing lembaga menghadirkan dua orang, sehingga totalnya 190 peserta yang hadir.
“Kami berharap dalam pelaksanaan Musda III FPRB Kabupaten Bandung ini menghasilkan keputusan yang bermanfaat dan berkah bagi masyarakat Kabupaten Bandung,” kata Ahmad.
Turut hadir dalam kegiatan itu, jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, perwakilan Lanud Sulaiman dan para OKP lingkup Pemkab Bandung.
Lily Setiadarma