WartaParahyangan.com
BANDUNG – Warga yang melintas di Jalan Raya Soreang mengeluhkan rusaknya trotoar jalan. Trotoar yang ambles dan menganga lebih dari 1 meter, membahayakan pejalan kaki.
Berdasarkan pantauan, amblesnya trotoar di Jalan Raya Soreang yang tak jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Bandung itu, sudah lebih dari satu pekan terjadi. Beton lantai trotoar itu ambles kurang lebih 50 senti meter ke bawah mengakibatkan lubang menganga dan tonjolan beton patahan yang rawan menyebabkan kaki terantuk.
“Kalau kita lengah tidak waspada saat berjalan di trotoar ini bisa celaka. Kalau terantuk dan terjerembab bisa patah kaki kita,” kata Wawan Ridwan (50) salah seorang pengguna jalan warga Soreang, Minggu (19/1/2025).
Bahkan, lantai trotoar yang ambles ini membahayakan pengguna jalan penyandang tunanetra. Sebab, trotoar yang ambles ini juga turut merusak dan menyebabkan guiding block untuk penyandang tuna netra yang berada dibagian tengah lantai trotoar itu turut amblas.
Kondisi itu diperparah dengan terbatasnya penerangan dari lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) pada malam hari.
“Kasihan juga kalau ada penyandang tunanetra yang kebetulan lewat sini. Jangankan mereka, kita yang diberikan penglihatan normal saja bisa lengah dan terperosok, apalagi yang tunanetra,” ujarnya.
Ridwan juga menyayangkan lambannya penanganan dari pemerintah setempat. Padahal, trotoar ambles itu berada di kawasan Ibu Kota Kabupaten Bandung, bahkan hanya beberapa puluh meter dari komplek Kantor Pemerintah Kabupaten Bandung.
Paling tidak, kata dia, sebelum diperbaiki diberikan dulu tanda atau garis larangan melintas. Agar tidak menimbulkan korban yang terperosok.
“Kok didiamkan saja, yah, paling tidak dikasih tanda larangan jangan melintas atau apalah. Jangan sampai menunggu ada korban dulu dong! Pemerintah harus gercep (gerak cepat) apalagi ini di depan kantor Pemkab Bandung,” katanya.
Hal senada dikeluhkan oleh warga lainnya, Jejen Jaenal Mutaqien (39). Selain trotoar amblas, ia juga mempertanyakan adanya beberapa lubang bak kontrol yang dibiarkan tanpa penutup atau tidak ditutup dengan baik.
Tak hanya itu saja, Jalan Raya Soreang yang merupakan jalan satu arah berada di kawasan ibu kota Kabupaten Bandung itu, nampak kurang terawat. Rumput liar dibiarkan tumbuh di sela-sela pepohonan yang telah mati.
“Aneh ya padahal ini kan kawasan ibu kota Kabupaten Bandung. Tapi kok seperti dibiarkan tak terawat, bahkan rawan kecelakaan bagi pejalan kaki. Alangkah baiknya segera dibenahi dan dirawat, jangan cuma bisa membangun tapi enggak dirawat. Malu dong ini kan wajah Kabupaten Bandung ,” katanya.
Lily Setiadarma