WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, menggelar monitoring dan evaluasi (monev) pembangunan desa yang menggunakan anggaran tahun 2024. Kegiatan yang bertujuan memastikan pengelolaan keuangan desa sesuai regulasi itu, salah satunya dilaksanakan di Desa Sukawening.
Ketua Tim Monev Kecamatan Ciwidey, H. Aam Rahmat, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa monev adalah bagian dari tugas kecamatan dalam membina serta mengawasi pengelolaan keuangan desa.
Saat ditemui wartaparahyangan di Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Selasa (4/2/2025), Aam menjelaskan bahwa timnya telah melaksanakan pengarahan kepada pemerintah desa dan memantau pembangunan fisik.
Menurut Aam Rahmat, pemantauan mencakup berbagai proyek pembangunan yang bersumber dari Dana Desa, Bantuan Gubernur, Bantuan Keuangan Khusus (BKK), serta Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD). Setelah pemantauan fisik, tim juga memeriksa administrasi untuk meninjau progres pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, dan operasional desa.
“Kegiatan ini berjalan lancar. Kami memastikan pengelolaan keuangan desa sesuai norma dan aturan, termasuk Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Keuangan Desa serta Peraturan Bupati terkait petunjuk teknisnya,” ujar Aam.
Selain mengevaluasi pembangunan fisik, tim monev juga meninjau konsep wisata desa, termasuk pembangunan camping ground di Desa Sukawening. Lokasi ini dinilai sangat representatif karena berada di kawasan perkebunan dengan agrowisata dan lahan pertanian. Konsep ini diharapkan menjadi inovasi desa dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan wisata di Desa Sukawening.
Pemerintah Desa Sukawening merancang destinasi wisata berbasis alam yang diharapkan menarik wisatawan dari berbagai daerah, bahkan mancanegara. Ketua Tim Monev mengapresiasi konsep wisata ini yang sejalan dengan program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan asli desa (PADes).
“Kami mendukung langkah Kepala Desa Sukawening dalam mengembangkan potensi wisata. Dengan penataan yang baik, destinasi ini bisa menjadi tujuan wisata unggulan di Jawa Barat,” ujarnya.
Kepala Desa Sukawening, Hamdani Sukmana, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima tim monev yang membina administrasi serta meninjau realisasi anggaran dari berbagai sumber, termasuk Dana Desa, ADPD, dan Bantuan Gubernur.
“Kami bersyukur progres pembangunan tahun 2024 berjalan sesuai rencana. Dari Dana Desa, kami telah merealisasikan pembangunan tahap pertama, seperti pengerjaan hotmix jalan sepanjang 500 meter di RW 17 Pasir Haur, pembangunan dua posyandu, serta perbaikan jalan gang, tembok penahan tanah (TPT), dan saluran irigasi,” jelas Hamdani.
Pada tahap kedua, alokasi Dana Desa digunakan untuk membangun tiga unit MCK di RW 6 Nenon, RW 9 Salawi, dan RW 15 Cibitung. Selain itu, pembangunan jalan gang di RW 1, RW 3, RW 5, dan RW 12 Pangkalan juga telah selesai. Salah satu proyek unggulan lainnya adalah pembangunan jalan usaha tani di Pasirsalam.
Desa Sukawening mengembangkan camping ground di atas lahan desa seluas 20 hektar, yang dua hektar di antaranya telah disiapkan untuk lokasi camping. “Lokasi ini memiliki daya tarik luar biasa karena berada di perbukitan dengan pemandangan indah, mencakup hamparan sawah, pemukiman warga, dan Gunung Tilu,” kata Hamdani.
“Dari atas bukit, kita bisa menikmati pemandangan memikat. Jalan menuju lokasi sudah mulai ditata, meskipun belum sepenuhnya selesai. Proses pembangunan masih berjalan, tetapi masyarakat yang ingin mencoba camping sudah diperbolehkan,” tambahnya.
Dana yang dialokasikan untuk pengembangan camping ground ini mencapai Rp190 juta. Anggaran tersebut digunakan untuk pengerjaan tahap awal, seperti pengecoran jalan (cut and pill), pembangunan gerbang, serta fasilitas MCK. Ke depan, desa berencana mengembangkan kawasan wisata ini agar lebih menarik bagi wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sarna (64), warga RW 12 Pangkalan, mengungkapkan rasa syukur atas pembangunan posyandu Melati-12 di lingkungannya. Keberadaan posyandu sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama ibu dan anak yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar.
“Terima kasih kepada Pak Kades dan perangkat desa yang telah membangun posyandu untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Ade Nurahmat, warga RW 002 Pasir Salam, mengapresiasi perbaikan infrastruktur jalan yang telah dilakukan. Sebelumnya, kondisi jalan buruk dan menyulitkan warga yang melintas.
“Dulu jalannya rusak, banyak batu besar, dan sering menyebabkan kecelakaan bagi pengendara motor. Sekarang, alhamdulillah jalannya sudah diperbaiki dan lebih nyaman dilalui,” katanya.
Dengan berbagai proyek pembangunan yang telah direalisasikan, pemerintah desa berharap dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan produktif.
Lily Setiadarma