Tindak-lanjuti Pencairan DD 2025 Tahap 1, Pemdes Cisondari Bangun 2 Ruas Jalan Rabat Beton

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pemerintah Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, langsung menindaklanjuti pencairan Dana Desa (DD) Tahap I Tahun 2025. Total dana sebesar Rp 439.934.000 telah dialokasikan untuk membangun dua ruas jalan desa dengan metode rabat beton di wilayah Kampung Pasirawi.

Kepala Desa Cisondari, Dudi Wiwaha, memimpin langsung pelaksanaan pembangunan jalan tersebut. Ia menegaskan bahwa dua titik pembangunan menjadi prioritas, yakni di RW 08 dan RW 09. Kedua jalur itu berfungsi sebagai akses vital bagi warga, terutama para petani yang menggantungkan hidup pada distribusi hasil pertanian.

“Kami fokuskan anggaran ini pada rabat beton jalan desa. Di RW 08, pembangunan menghabiskan Rp232.270.000 dengan volume 153 meter kubik. Sementara di RW 09, nilai proyek mencapai Rp207.664.000 dengan volume 136,5 meter kubik,” ujar Dudi didampingi LPMD saat memantau proyek di lapangan, Senin (7/7/2025).

Pembangunan dengan dana yang bersumber dari DD tersebut bukan sekadar memperbaiki jalan. Lebih dari itu, jalan ini menjadi jalur utama yang menghubungkan wilayah RW 17, RW 09, dan RW 08. Warga dari Kampung Tonjong dan Pasirawi menggunakan jalur ini setiap hari untuk mengangkut hasil pertanian.

“Panjang jalan mencapai 260 meter, lebarnya 3,5 meter, dan ketebalannya 15 sentimeter. Jalan ini menghubungkan RW 17 hingga ke Kampung Riung gunung RW 18,” terang Dudi.

Sekretaris Kecamatan Pasirjambu, Dani Ramdani, didamping Kades Cisondari (tengah) saat memantau rapat beton di RW 09 Kampung Pasirawi, Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

Menurut Dudi, akses yang baik mampu menurunkan biaya logistik. Hal ini mendorong peningkatan pendapatan petani. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh warga untuk menjaga dan memelihara jalan yang telah dibangun.

Kades Cisondari menyebutkan, pembangunan tahap ini baru awal. Ia telah merancang program lanjutan yang mencakup pembangunan saluran air, perbaikan drainase, serta penguatan sektor ekonomi kreatif berbasis pertanian.

“Kami tidak berhenti di sini. Kami akan terus berkoordinasi dengan kecamatan dan kabupaten. Target kami, seluruh wilayah desa memiliki akses infrastruktur yang layak,” jelas Dudi.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat terus mendukung pembangunan desa. Warga diminta untuk tidak hanya menikmati hasil pembangunan, tetapi juga ikut merawatnya bersama.

Ketua Dusun 3 Pasirawi, Aca Cahyana, menjelaskan pentingnya pembangunan jalan tersebut bagi warga setempat. Dusun 3 mencakup RW 08, RW 09, dan RW 17, yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani labu siam.

“Kami membangun rabat beton dengan panjang 260 meter dan lebar 4 meter. Pekerjanya berasal dari warga lokal RW 08, 09, dan 17,” jelas Aca.

Menurutnya, setiap hari warga mengangkut lebih dari 7 ton labu siam. Mereka mengirim hasil tani ke berbagai pasar, termasuk ke kota. Jika akses jalan rusak, distribusi akan terganggu dan kualitas hasil panen ikut menurun.

“Kami sangat terbantu. Akses ini mendukung perputaran ekonomi warga. Karena itu, saya sampaikan terima kasih kepada Kepala Desa Cisondari dan Bupati Bandung, Bapak Dadang Supriatna,” ucapnya.

Pemdes Cisondari tak hanya membangun infrastruktur. Mereka juga memberdayakan masyarakat melalui pelibatan tenaga kerja lokal dalam proses pembangunan. Cara ini menjadi bukti bahwa pembangunan desa tak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses yang adil dan partisipatif.

“Kami ingin masyarakat ikut merasa memiliki pembangunan ini. Maka kami libatkan langsung warga dari tiga RW yang terkena dampak pembangunan,” lanjut Aca.

Warga yang terlibat merasa bangga karena dapat bekerja langsung membangun fasilitas yang mereka gunakan setiap hari. Kondisi ini memperkuat gotong royong dan meningkatkan kesadaran kolektif untuk menjaga infrastruktur bersama.

Ruas jalan desa yang sudah selesai dibangun di RW 09 Kampung Pasirawi, Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

Ketua RW 08 Kampung Pasirawi, Apud (58), juga menyampaikan rasa syukurnya atas pembangunan jalan tersebut. Ia menyebutkan bahwa sebelumnya jalan itu berada dalam kondisi rusak dan tidak layak. Saat ini, jalan sudah rata dan mulus sehingga aktivitas warga menjadi lebih lancar.

“Saya bersama Ketua RW 09 Endang merasa senang. Jalan ini sebelumnya bergelombang dan sering tergenang. Sekarang kami bisa menggunakannya untuk berbagai aktivitas,” kata Apud.

Ia menjelaskan bahwa jalan sepanjang 260 meter itu digunakan oleh tiga RW secara bersamaan. Karena itu, manfaatnya sangat luas. Bukan hanya untuk petani, tetapi juga bagi pelajar, pedagang, dan warga umum lainnya.

“Kami berterima kasih kepada Pak Kades, Pak Camat, Bupati Bandung, bahkan Presiden Prabowo. Tanpa dukungan semua pihak, pembangunan ini tidak akan berjalan lancar,” ungkap Apud.

Warga berharap agar pembangunan infrastruktur desa seperti ini terus berlanjut. Akses jalan yang memadai akan mendorong pertumbuhan ekonomi, memperlancar pelayanan publik, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Lily Setiadarma

Leave a Reply