WartaParahyangan.com
KOTA SUKABUMI – Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) adalah program penilaian yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk mengukur mutu pendidikan di sekolah dasar dan menengah.
ANBK menggantikan Ujian Nasional (UN) dan bertujuan untuk memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan potret akurat mengenai kondisi sekolah, termasuk kualitas pembelajaran dan lingkungan belajar.
Hal itu dijelaskan Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Sukabumi, Drs. Tatang M. Abdurahman, M.Ag., saat ditemui Warta Parahyangan di ruang kerjanya, Selasa (5/8/2025).
Menurut Tatang, ANBK menggunakan tiga instrumen utama, yakni pertama, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur kemampuan literasi membaca dan numerasi siswa; kedua, Survei Karakter yang mengukur aspek karakter siswa yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila; dan ketiga, Survei Lingkungan Belajar yang mengevaluasi kualitas lingkungan belajar di sekolah.
“ANBK berbeda dengan UN karena tidak berfokus pada nilai individu siswa, melainkan pada kualitas pendidikan secara keseluruhan di setiap satuan pendidikan,” jelas Tatang.

Di tempat yang sama, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Ade Bunyamin, menambahkan, ANBK memberikan informasi yang dapat digunakan untuk perbaikan pembelajaran, pemantauan perkembangan mutu pendidikan, dan mengidentifikasi kesenjangan dalam sistem pendidikan.
“Asesmen Nasional tidak menggantikan peran UN dalam mengevaluasi prestasi atau hasil belajar murid secara individual, melainkan menggantikan peran UN sebagai sumber informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan,” paparnya.
“Kami berharap, mudah-mudahan dari 45 orang peserta dan 5 orang peserta cadangan yang terpilih secara sistem bisa memberikan nilai yang memuaskan, karena hasil dari ANBK ini bisa mencerminkan bahwa Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Sukabumi adalah sekolah yang layak, karena salah satu soal soalnya adalah evaluasi tentang sarana, tentang proses pendidikan. Jadi soal yang diberikan adalah soal tentang wawasan peserta yang mengikuti,” harapnya.
“Alhamdulillah kami bangga, karena kami telah berhasil melaksanakan proses ANBK tersebut sebagai salah satu bentuk kewajiban Madrasah Aliyah Negeri dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya.
Deni Sunardi