Dodi Rudiamansyah Disebut Pantas Melanjutkan Estafet Kepemimpinan di Kabupaten Bandung

Ir. Dodi Rudiamansyah, belakangan ini semakin lekat saja dengan Iket Sabilulungan. Iket yang terbiasa dipakai oleh para pemimpin Kabupaten Bandung. Kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini disebut-sebut punya kapasitas seandainya mancalonkan diri atau dicalonkan partai politik pada perhelatan Pilkada 2020 di Kabupaten Bandung.

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG — TAHUN 2020 akan menjadi tahun bersejarah bagi mereka yang punya obsesi jadi Kepala Daerah di Indonesia. Ada 274 daerah akan menggelar Pilkada Serentak untuk memilih gubernur, bupati/walikota. Diprediksi hajatan besar demokrasi di Indonesia kali ini akan memunculkan ribuan sosok figur tokoh masyarakat, baik yang akhirnya mencalonkan diri melalui jalur perseorangan (Independen) maupun sosok yang dianggap sudah matang untuk dicalonkan oleh partai politik.

Di Kabupaten Bandung, misalnya, sosok tokoh masyarakat yang dinilai sangat pantas tampil di pentas Pilkada Serentak 2020, jumlahnya lumayan banyak. Salah satunya sebut saja Ir. Dodi Rudiamansyah. Kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang piawai dalam urusan pertanian ini, konon akan menjadi bakal calon (Balon) bupati/wakil bupati pada Pilkada 2020 yang diusung oleh Koalisi PAN dengan parpol lain.

Politik itu memang dinamis. Dengan demikian keterpilihan Dodi Rudiamansyah di ajang Pilkada 2020 nanti juga bukan mustahil. Bisa saja terjadi. Apalagi jika merujuk pada kiprah Dodi Rudiamansyah selama ini, di antaranya selalu bersentuhan dengan hajat hidup orang banyak, khususnya di Kabupaten Bandung.

Sebut saja, misalnya terkait peningkatan pemberdayaan dibidang perekonomian. Ir. Dodi Rudiamansyah sangat punya perhatian penuh pada peningkatan ekonomi masyarakat khususnya bidang pertanian dan pedagang pasar.  Dodi saat ini adalah ketua APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Kabupten Bandung. Kiprahnya di sini (APPSI–red)  serta dalam peningkatan usaha pertanian, jelas punya andil besar dalam turut memajukan Kabupaten Bandung di sektor pemberdayaan perekonomian yang manfaatnya sudah dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pertanyaannya sekarang, akankah Dodi mampu memperjuangkan obsesinya menjadi kepala/wakil kepala daerah dengan menjadi pasangan kandidiat Pilkada terlebih dahulu mewakili koalisi parpol pengusungnya?

Merebak rumor di tengah masyarakat kita, bahwa seseorang sangat mungkin akan menjadi yang TERPILIH pada kontestasi semisal Pilkada dengan syarat terpenuhinya tigal hal.

Pertama, punya tingkat keterpilihan (elektabilitas) yang tinggi di kalangan calon pemilih – dengan alasan mengantongi reputasi baik mendekati sempurna dalam banyak hal. Kedua, didukung oleh financial yang cukup. Dan terakhir, punya garis tangan menjadi pemimpin.

Nah, apakah Dodi Rudiamansyah akhirnya memang akan menjadi sosok penerus (estafet) kepemimpinan di Kabupaten Bandung? Jawabannya tentu, ada pada masyarakat calon pemilih Pilkada Serentak yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanggal 23 September 2020 mendatang.

Lily Setiadarma