Tahun Sekarang Kita ’17-an’ Tanpa Panjat Pinang

Tradisi Panjant Pinang dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI tahun ini kemungkinan tidak ada karena pandemi Corona.

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG –Kasatpol PP Kabupaten Bandung, Kawalludin menegaskan, sampai saat ini Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bandung belum mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan berbagai perlombaan dalam rangka peringatan HUT RI 17 Agustus. Tetapi, bisa dipastikan apapun bentuk kegiatan yang mengundang keramaian serta terdapat kontak fisik baik langsung maupun tidak, akan sulit mendapatkan izin.

Kegiatan yang dimaksud Kawalludin di antaranya seperti perlombaan panjat pinang, lomba makan kerupuk dan perlombaan lainnya. Pasalnya, kegiatan tersebut bisa menciptakan keramaian dan menimbulkan kontak fisik, maka dimasa pandemi Covid 19, perayaan HUT RI 17 Agustus dipastikan tidak boleh dilaksanakan.

Yah harus dilihat dulu kegiatannya seperti apa? Panjat pinang, lomba makan kerupuk dan lainnya itu kan ada kontak fisik dan sangat rentan terjadi penyebaran virus corona. Tapi kan ada juga perlombaan yang bisa dilakukan di rumah masing masing, seperti perlombaan e-sport, terus sepeda santai tapi jangan berkerumun,” kata Kawalludin di Soreang beberapa waktu yang lalu.

Kasatpol PP Kabupaten Bandung, Kawaludin

Gugus Tugas Covid 19, lanjut Kawalludin, sangat berat dalam mengeluarkan rekomendasi untuk menginzinkan kegiatan yang bersipat mengumpulkan massa, dan yang berpotensi menimbulkan kontak fisik. Itu artinya, berbagai perlombaan yang biasa digelar masyarakat setiap 17 Agustus, terancam tidak bisa digelar. Kata dia, larangan tersebut seiring masih belum usainya masa pandemi covid 19.

“Mengenai pelaksanaan upacara bendera yang biasa digelar di  kecamatan, kami masih melakukan pembahasan untuk prosedur tetap (protap)nya. Karena jangan sampai pelaksanaan upacara bendera dilaksanakan, dengan mengabaikan protokol kesehatan serta terjadi kerumunan massa yang tak terkendali. Akan kami evaluasi dan bahas bagaimana protapnya,”tutur Kawalludin.

Kawaludin meminta agar masyarakat tetap mematuhi aturan selama masa Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) atau New Normal ini. Jangan sampai karena “keukeuh” menggelar berbaagai perlombaan 17 Agustus an, malah  akhirnya menyebabkan semakin meluasnya penyebaran virus corona.

“Kami mohon kesadarannya dari masyarakat. Karena ini bukan untuk kepentingan pemerintah saja, tapi untuk keselamatan masyarakat juga. Saya tidak ingin terjadi sampai ada pembubaran oleh petugas, tapi harus ada kesadaran sendiri dari masyarakatnya,” kata  Kawalludin.

Lily Setiadarma