WartaParahyangan.com
CIANJUR – Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Cianjur H. Dudi Sudradjat Abdurachim meresmikan Pembangunan Rumah Mustahik Ibu Aisyah di Kampung Tipar, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Senin (12/10).
“Pembangunan rumah layak huni milik Ibu Aisyah ini bisa terwujud berkat kerjasama antara pemerintah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cianjur, tokoh pemuda dan elemen masyarakat lainnya,” kata Dudi.
Kerjasama seperti itu, lanjut Dudi, diharapkan menjadi motivasi bagi elemen masyarakat lain atau komunitas peduli sesama untuk melakukan hal serupa.
Dengan begitu, katanya lagi, akan banyak warga yang belum mendapatkan kesempatan memiliki rumah layak huni, seperti Ibu Aisyah sebelumnya, akan dapat terbantu untuk tinggal di rumah layak huni.
Sebab, kata Dudi, pemerintah kabupaten memiliki keterbatasan, sehingga tidak mungkin bergerak sendiri dalam melaksanakan pembangunan.
“Karena itulah diperlukan sebuah konsep pembangunan ‘pentahelix’, atau sebuah kolaborasi dimana unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha dan media bersatu menjalin kebersamaan dalam pembangunan,” kata Dudi.
Sebelumnya, Ketua Baznas Cianjur H. Yosep Umar, memaparkan proses pembangunan rumah Ibu Aisyah (50) yang selama ini tinggal disebuah rumah tidak layak bersama tiga anaknya. Rumah itu pun bukan miliknya.
Karena memang jangankan bisa memiliki rumah sendiri, untuk makan sehari-hari saja, Ibu Aisyah yang menjadi tulang punggung keluarga, mengandalkan belas kasihan orang lain. Dia sering terlihat mengemis di sekitar Masjid Agung Cianjur.
“Kondisi Ibu Aisyah seperti itu menggugah kepedulian komunitas pemuda di Kampung Tipar, RW 06, Desa Limbangansari. Mereka kemudian mengajukan permohonan bantuan renovasi rumah tidak layak huni kepada pemerintah,” tutur Yosep Umar.
Namun hal itu tidak berjalan mulus. Karenan rumah Ibu Aisyah bukan milik sendiri. Begitu juga tanahnya. Sedangkan syarat utama bantuan program renovasi rutilahu dari pemerintah adalah rumah dan tanahnya harus milik sendiri.
“Beberapa perwakilan pemuda RW 06 kemudian berkonsultasi dengan Baznas, mencari solusi untuk membeli sebidang tanah. Oleh Baznas hal itu disambut positif dengan memfasilitasi dan mendampingi penggalangan dana dari masyarakat,” ungkap Yosep.
Dengan didorong pula oleh pemerintah Desa Limbangansari, mulailah para pemuda tersebut melakukan penggalangan dana.
Hal itu dilakukan selama tiga bulan sejak Mei-Agustus 2020, hingga akhirnya pada Jumat, 14 Agustus 2020, Ibu Aisyah dapat memiliki sebidang tanah berukuran 4×5 meter, tak jauh dari rumah yang selama ini ditinggalinya.
Baznas Cianjur selanjutnya memberikan bantuan stimulan untuk mulai melaksanakan pembangunan rumah layak huni bagi Ibu Aisyah. “Kami bersyukur, pembangunan rumah Ibu Aisyah ini dapat selesai dalam 18 hari sejak peletakan batu pertama pada 9 September,” ujar Yosep.
Ibu Aisyah, dalam kegiatan tersebut, tampak menitikkan air mata, karena terharu atas besarnya perhatian berbagai kalangan kepada dirinya.
Apalagi Baznas Cianjur juga memberikan bantuan modal usaha untuk berjualan goreng-gorengan bagi Ibu Aisyah dan menantunya. Diharapkan dengan usaha kecil-kecilan itu Ibu Aisyah tidak lagi menunggu belas kasihan orang lain di sekitar Masjid Agung Cianjur.
Pada kesempatan itu, Pjs. Bupati Cianjur Dudi Sudradjat, didampingi Wakil Ketua Baznas Jabar Dr. Hj. Sri Fadilah, Ketua Baznas Cianjur Yosep Umar, unsur Forkopincam, dan Kades Limbangansari Ahmad Sudrajat, juga memberikan santunan bagi 30 anak yatim yang tinggal di sekitar lokasi rumah Ibu Aisyah.
Santunan untuk anak yatim tersebut bersumber dari bantuan Baznas UPZ Kecamatan Cianjur.
(Asep R. Rasyid)