Puluhan Ribu Pelaku UMKM di Cianjur Harap-harap Cemas, Menunggu Realisasi Bantuan Modal dari Pemerintah

Ilustrasi

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Puluhan ribu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Cianjur saat ini harap-harap cemas menunggu realisasi bantuan modal usaha dari pemerintah.

Kepala Disperindagin Kabupaten Cianjur, H. Tohari Sastra

Bantuan modal sebesar Rp 2,4 juta itu, dimohon para pelaku UMKM beberapa waktu lalu menyusul kebijakan pemerintah pusat meluncurkan program hibah modal kerja bagi UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Tapi hingga saat ini bantuan tersebut belum juga cair.

Tak heran bila banyak pelaku UMKM yang meragukan bantuan modal tersebut akan cair tahun ini sebagaimana dijanjikan pemerintah.

Menurut Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kabupaten Cianjur, H. Tohari Sastra, bantuan stimulan modal usaha tersebut saat ini sebetulnya sudah mulai dicairkan. Hanya saja jumlahnya masih sedikit.

“Saat ini ada sekitar 650 pelaku UMKM yang sudah menerima bantuan modal tersebut. Memang masih sangat sedikit dibanding jumlah pemohon yang mencapai sekitar 86 ribu pelaku UMKM,” kata Tohari ketika ditemui WartaParahyangan.com di ruang kerjanya, Rabu (14/10).

Pelaku UMKM sebanyak itu, kata Tohari, tidak termasuk mereka yang mengajukan permohonan bantuan serupa melalui beberapa bank pemerintah. Sebab bantuan program hibah modal kerja bagi UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 itu tidak hanya disalurkan oleh Disperindagin, tapi juga oleh sejumlah bank pemerintah.

“Bagaimana persyaratan dan mekanisme pengajuannya oleh pelaku UMKN kepada bank-bank itu, tentu pihak bank yang tahu. Yang jelas, dari informasi yang kami peroleh, pelaku UMKM di Kabupaten Cianjur yang mengajukan bantuan modal kerja melalui bank-bank pemerintah itu jumlahnya mencapai 50 ribu orang,” jelas Tohari.

Para pelaku UMKM itulah, lanjut Tohari, yang lebih awal menerima pencairan bantuan modal kerja tersebut. Sedangkan yang permohonannya disampaikan melalui Disperindagin, baru sedikit yang sudah cair.

“Entah apa kendalanya. Tapi kami sudah beberapa kali menanyakan hal itu ke pemerintah pusat, karena memang banyak pelaku UMKM di Cianjur yang mempertanyakan pencairan bantuan modal usaha tersebut. Jawaban dari pemerintah pusat, katanya sih akan secepatnya,” tutur Tohari.

Pihaknya sendiri belum bisa menjanjikan kapan semua pelaku UMKM yang mengajukan bantuan modal usaha melalui Disperindagin, akan menerima bantuan dana tersebut. “Mungkin bertahap,” ujarnya.

Menyinggung kemungkinan adanya pelaku UMKM yang dobel menerima bantuan karena tidak tersentralisirnya pihak penyalur,Tohari tidak menampiknya.

“Kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi. Sebab sampai sejauh ini kami belum menerima data dari bank-bank penyalur terkait para pelaku UMKM yang mendapat bantuan hibah modal kerja melalui bank-bank yang ditunjuk,” kata Tohari.

Tapi terlepas dari hal itu, Tohari berharap dengan banyaknya pelaku UMKM yang mendapat bantuan modal kerja, akan mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi virua corona.

Apalagi Pemkab Cianjur pun, kata Tohari, telah mengalokasikan anggaran untuk membantu permodalan pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.

“Jadi selain dari pemerintah pusat, Pemkab Cianjur pun secepatnya akan memberikan bantuan stimulan kepada sekitar 400 pelaku UMKM,” katanya.(Asep R. Rasyid)