WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sukses Karya Mandiri Kampung Babakan Caringin RT/RW 03/08 Desa Ciparay, Kecamatan Ciparay, terus menguatkan perannya dalam memperluas akses pendidikan masyarakat.
Melalui sosialisasi pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C di Aula Kantor Desa Ciparay, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jumat (20/12/2025), PKBM tersebut mendorong warga untuk kembali “sekolah, menempuh pendidikan.
Melalui agenda itu, PKBM tidak hanya menyampaikan informasi program, tapi juga berupaya membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pendidikan sepanjang hayat. Karena alasan tersebut, panitia merancang sosialisasi dengan melibatkan berbagai unsur desa.
Kegiatan yang diikuti sekitar 100 peserta dari kader PKK dan warga desa itu dibuka secara resmi oleh Penilik PKBM Kecamatan Ciparay Hj. Leli Susilawati, S.Pd., M.Pd., dilanjutkan pemaparan program oleh Ketua PKBM Sukses Karya Mandiri Dr. Janaenah, S.Pd., M.M., dan Kepala Sekolah PKBM Sukses Karya Mandiri Tina Mariana, S.Pd.
Ketua PKBM Sukses Karya Mandiri, Janaenah, menyebutkan bahwa sosialisasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang lembaga. Menurutnya, pendidikan nonformal berperan penting dalam menjawab kebutuhan masyarakat.

Ia menyoroti persoalan anak putus sekolah yang masih muncul di wilayah desa. Karena itu, PKBM memprioritaskan pencegahan melalui pendekatan langsung ke masyarakat. “Kami ingin di Desa Ciparay tidak ada lagi anak putus sekolah. Karena itu, kami bekerja sama dengan kader PKK serta RT dan RW menggelar sosialisasi ini,” katanya.
Melalui kerja sama tersebut, PKBM memperoleh data warga yang belum menuntaskan pendidikan. Setelah data terkumpul, PKBM melakukan pendekatan persuasif secara berkelanjutan, dan mendorong warga untuk kembali percaya diri melanjutkan pendidikan.
Pada kesempatan itu, Janaenah juga memaparkan perjalanan PKBM Sukses Karya Mandiri, yang mulai dirintis pada 2017, dan setahun kemudian memperoleh izin operasional.
Seiring berjalannya waktu, PKBM menunjukkan perkembangan yang konsisten. “Alhamdulillah, alumni kami sudah banyak yang berhasil. Bahkan, beberapa alumni berprofesi sebagai arsitek bangunan gedung,” ungkapnya.
Sejumlah bangunan yang ia dirikan juga menggunakan rancangan alumni PKBM. Sebagian lulusannya juga berhasil mengembangkan usaha mandiri. Ini menjadi bukti bahwa pendidikan nonformal mampu melahirkan sumber daya manusia berkualitas.
“Walaupun jalurnya nonformal, kami tetap menanamkan disiplin belajar, serta mengutamakan penguatan keterampilan,” jelas Janaenah seraya menambahkan bahwa PKBM yang dipimpinnya menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga lulusan PKBM memiliki kemampuan adaptif terhadap perkembangan global dan industri.

Sementara itu, Penilik PKBM Kecamatan Ciparay, Leli Susilawati, mengapresiasi sosialisasi tersebut. Menurutnya, PKBM Sukses Karya Mandiri berperan aktif mendukung kebijakan pendidikan nonformal pemerintah.
“Alhamdulillah, kegiatan sosialisasi hari ini berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata,” ujarnya.
Ia menyebutkan peserta sosialisasi yang berasal dari kader PKK di 10 RW, para ketua RW, serta perwakilan RT se-Desa Ciparay. Sedangkan materi sosialisasi difokuskan pada pemahaman pendidikan kesetaraan, mencakup Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA. Peserta juga menerima penjelasan mengenai mekanisme pembelajaran di PKBM.
Menurut Leli, pendidikan tidak mengenal batas usia maupun waktu. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak ragu melanjutkan pendidikan melalui jalur nonformal. “Siapa pun bisa belajar dan bersekolah kapan saja,” katanya.
Leli juga mengimbau warga Kabupaten Bandung untuk memanfaatkan layanan pendidikan nonformal. Dinas Pendidikan, katanya, terus memfasilitasi pembelajaran masyarakat. “Yang belum tamat SD dapat melanjutkan di Paket A. Yang belum selesai SMP bisa mengikuti Paket B, dan yang belum tamat SMA dapat bergabung di Paket C,” ujarnya.
Kepala Sekolah PKBM Sukses Karya Mandiri, Tina Mariana, memaparkan sistem pembelajaran yang diterapkan, yakni mengombinasikan tatap muka dan pembelajaran daring. “Tatap muka kami laksanakan satu kali dalam seminggu. Selebihnya, pembelajaran dilakukan secara online,” katanya.

Saat ini, PKBM Sukses Karya Mandiri membina 295 siswa Paket B dan Paket C. Tina berharap para siswa memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya pendidikan. “Harapan kami, PKBM terus berkembang dan siswa semakin termotivasi untuk belajar,” ujar Tina.
Kasi Pemerintahan Desa Ciparay, Nana Karmana, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PKBM. Ia menilai kegiatan ini berdampak positif bagi kemajuan desa. “Atas nama Pemerintah Desa Ciparay, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi,” katanya.
Menurut Nana, sosialisasi pendidikan kesetaraan mendorong peningkatan indeks pendidikan desa, di samping membuka akses informasi pendidikan bagi masyarakat secara luas.
Salah seorang peserta, Kamelia dari RW 03 Kampung Babakan Tarogong, menyampaikan kesan positif. Ia mengaku memperoleh pemahaman baru melalui kegiatan tersebut. “Kami mendapatkan banyak ilmu untuk disampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap warga Desa Ciparay tidak lagi menyerah pada kondisi putus sekolah. “Usia bukan penghalang. Yang terpenting adalah semangat untuk belajar,” ujar Kamelia.
Lily Setiadarma











