Akibat Hujan Deras, Banjir dan Longsor Landa Kabupaten Bandung

Perkampungan di Kabupaten Bandung terendam banjir akibat hujan deras sepanjang siang hingga sore, Rabu (26/4/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bencana banjir, longsor dan sambaran petir terjadi di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung menyusul hujan deras sepanjang siang hingga sore, Rabu (26/4/2023). Kejadian itu mengakibatkan kerugian materil dan rusaknya infrastruktur.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Nugraha, Rabu (26/4/2023) malam, menyebutkan, ada dua rumah warga yang tersambar petir di Kampung Babakan RT/RW 02/03, Desa Cipinang, Kecamatan Cimaung, pada pukul 16.00 WIB.

Kedua rumah tersebut milik Ny. Tita Rohaeti yang juga menjadi korban tersambar petir, dan rumah milik Yudisyam yang rusak ringan akibat tersambar petir.

“Untuk korban Ibu Tita yang turut tersambar petir kondisinya selamat setelah dilarikan ke rumah sakit. Pukul 18:00 WIB korban sudah kembali ke rumah, meski pun aliran listrik di rumah korban masih padam,” ujar Uka.

Bersama warga setempat pihaknya kemudian membereskan puing-puing rumah bekas tersambar petir tersebut.

Uka menyebutkan, selain kejadian sambaran petir, pada hari yang sama juga terjadi bencana ambruknya tembok penahan tanah (TPT) di Kampung Sanding RT/RW 02/11, Kecamatan Paseh, sekitar pukul 16.30 WIB.

TPT setinggi 15 meter dan lebar 20 meter yang ambruk itu mengakibatkan 9 unit sepeda motor tertimbun tanah longsoran, dan 5 unit mobil terjebak tumpukan material tanah, sehingga tidak bisa keluar area parkir.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Nugraha.

“Mengingat cuaca di lokasi masih diguyur hujan, dan kondisi di lapangan gelap, maka proses evakusi dan penanganan akan dilanjutkan Kamis (27/4) pagi, karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan,” ungkap Uka.

Di Kecamatan Cimenyan, lanjut Uka, dihari yang sama sekitar pukul 16.15 WIB, jembatan penghubung antar RW ambruk akibat membludaknya air sungai setelah hujan deras sepanjang siang. Jembatan yang ambruk ini berlokasi di Kampung Cisanggarung RT/RW 01/11 Desa Cikadut.

“Untuk sementara BPBD menutup jalan yang melintasi kampung tersebut dan menghimbau masyarakat agar tidak memaksakan melewati jembatan,” ujarnya.

Uka juga menyebutkan, akibat hujan deras itu, perkampungan di RW 6, 7, 8 dan 9, Desa Bojongmanggu, Kecamatan Pameungpeuk, terendam banjir sekitar pukul 16.00 WIB.

“Kami menghimbau kepada warga yang kebanjiran agar mengungsi ke rumah tetangga yang aman. Juga kepada para pengendara agar hati-hati melewati jalan dan jembatan yang tergenang air. Lebih baik mencari jalan alternatif,” ujar Uka.

Banjir juga melanda Kampung Sirnasari di 8 RT di wilayah RW 04 dan RW 05, Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari. Banjir di Arjasari ini mengakibatkan rumah terendam banjir dan sejumlah peralatan tidur, makanan dan perabotan rumah tangga lainnya terbawa arus banjir.

“Di Kecamatan Arjasari ada 68 KK dari 57 rumah terdampak banjir, serta 4 masjid ikut terendam. Sedangkan warga yang mengungsi ke rumah kerabat terdekatnya tercatat 23 jiwa dari 15 KK,” katanya.

Langkah penanganannya, lanjut Uka, BPBD berkoordinasi dengan pimpinan wilayah setempat, perangkat desa, puskesos, Karang Taruna, pengurus RT/RW dan Satlinmas, yang telah berusaha untuk membersihkan lumpur dan membantu menyurutkan air, serta membantu mengangkut barang yang terendam banjir ke rumah tetangga dan kerabat terdekat.

Pada saat bersamaan, banjir juga terjadi di Kampung Lamajang, Desa Citeureup, dan Kampung Cibedug Hilir RT 04, 05, 06, 07 RW 01 Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot.

“Tinggi muka air di rumah warga mencapai 50-60 cm. Sebanyak 62 rumah dengan 68 KK terendam, juga 2 masjid ikut terendam. Sedangkan yang mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga terdekatnya tercatat 83 jiwa dari 24 KK,” kata Uka.

Banjir juga terjadi di Kampung Awilega RT/RW 02/09, Desa Lampegan, Kecamatan Ibun. Di kampung ini ada 21 rumah terendam banjir dengan ketinggian 50 cm, serta adanya longsoran tanah dari ketinggian 10 meter dan panjang 8 meter yang mengancam 7 KK dengan 32 jiwa, sehingga mereka harus diungsikan sementara.

Banjir di Kecamatan Ibun ini meluas ke Kecamatan Majalaya, yakni di RW 01, 08, 09, 10, 12, 16 dan RW 20 Kampung Pungkur, Leuwidulang, Ciwalengke, Balekambang, Desa Sukamaju.

“Rumah warga yang tergenang air di Desa Sukamaju sebanyak 60 KK dari 8 RW dengan tinggi kurang lebih 50 cm,” jelas Uka seraya menyebutkan perkampungan lain yang terdampak banjir, yakni RW 07 Kampung Mekar Rahayu, RW 10 Kampung Kondang, RW 13, RW 14 dan RW 15 Kampung Atirompe, dan RW 12 Kampung Pamagersari. Beberapa rumah di wilayah tersebut tergenang dengan ketinggian air rata-rata 40-100 cm.

“Dari hasil assesment BPBD, ada ratusan KK yang terdampak banjir ini, antara lain di RW 07 sebanyak 313 KK, RW 10 sebanyak 385 KK, RW 12 sebanyak 20 KK, RW 13 sebanyak 111 KK, RW 14 sebanyak 61 KK, dan di RW 15 sebanyak 134 KK,” jelas Uka.

Lily setiadarma