wartaparahyangan.com
BANDUNG – Jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (24/11/2024). Bencana banjir itu terjadi setelah cekungan Bandung diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, Danlanud Sulaiman Kolonel Pnb Rohmat Kusmayadi, Dandim 0624/Kabupaten Bandung Letkol Inf Tinton Amin Putra, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah lainnya meninjau langsung ke lokasi banjir tersebut.
Juga turut meninjau yakni Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa, serta perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, dan jajaran Forkopimcam Dayeuhkolot.
Bupati Bandung Dadang Supriatna di lokasi banjir mengungkapkan bahwa ada sejumlah kecamatan yang terkena dampak banjir, di antaranya Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang yang rutin terendam banjir akibat meluapnya Sungai Citarum.
“Kemarin juga terjadi banjir di wilayah Kecamatan Solokanjeruk dan Banjaran, antara lain di Desa Taraju, Desa Banjaran Kota, dan Desa Banjaran Wetan,” sebutnya.
Untuk daerah Dayeuhkolot, Dadang Supriatna menyebutkan, ini secara rencana seharusnya ada delapan polder yang harus disiapkan. Tapi saat ini baru selesai tiga polder.
“Maka hari ini saya akan rapat koordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum, karena kalau terus-terusan seperti ini (banjir) juga tidak bagus juga, sehingga saya akan mendesak untuk lima polder ini dibuatkan segera. Nah bagaimana kalau nanti ada sharing atau seperti apa, nanti kita bicarakan,” tuturnya.
“Yang jelas berdasarkan kajian, ini harus ada delapan polder dan baru selesai tiga polder. Maka saya baru masuk kerja, dan Pak Kapolresta, Pak Danlanud dan Pak Dandim langsung turun ke lapangan,” katanya.
Dadang juga menyebutkan bahwa untuk membantu warga yang terdampak banjir, Pemkab Bandung sudah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji dan sebagainya.
“Hari ini juga kita akan melakukan rapat koordinasi dengan BBWS Citarum membahas secara keseluruhan, bukan hanya daerah Dayeuhkolot, tetapi beberapa lokasi yang terkena bencana banjir,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Sabtu (23/11/2024), Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama menjelaskan, lokasi bencana banjir terjadi di Kecamatan Katapang, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah, Solokanjeruk, Majalaya, dan Paseh.
“Sedangkan di Kecamatan Kertasari terjadi banjir bandang, dan di Kecamatan Soreang terjadi longsor. Informasi ini kami dapatkan hingga Sabtu pukul 16.00 WIB,” kata Uka Suska dalam keterangannya.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemutakhiran data sementara di lapangan, sebanyak 8 kecamatan yang terdampak banjir dan longsor yang tersebar di 30 desa dan kelurahan.
“Sebanyak 2.014 rumah yang terdampak, 12.250 kepala keluarga, 35.262 jiwa terdampak. Satu sarana kesehatan, 2 sarana ibadah dan 427 sarana pendidikan juga terdampak banjir. Satu orang tenggelam,” jelas Uka Suska.
Dikatakan Uka Suska, pemerintah juga turut memfasilitasi sejumlah titik pengungsian. Di antaranya di Shelter Desa Dayeuhkolot, Taman Air Desa Bojongsoang, Kantor RW 01 Cibedug Hilir, Mesjid RW 13 Citeureup.
“Sampai hari Kamis sore, tercatat 88 KK (Kepala Keluarga), 224 jiwa, 16 lansia, 66 dewasa, 4 balita, 2 disabilitas, 13 anak-anak, selain ibu menyusui dan ibu hamil yang menempati di tempat-tempat pengungsian tersebut,” ujarnya.
Lily Setiadarma