Ambruk Akibat Gempa Bumi, Masjid Jami Al Istiqomah Kini Kembali Berdiri Megah Berkat Bantuan Relawan

Bupati Cianjur Herman Suherman sedang menandatangani prasasti pada peresmian Masjid Jami Al Istiqomah di Kampung Barulega, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Senin (14/8/2023).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Masjid Jami Al Istiqomah yang ambruk akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Kabupaten Cianjur akhir tahun lalu, kini sudah kembali berdiri berkat adanya bantuan relawan. Bahkan masjid yang semula bangunannya “biasa-biasa saja”, sekarang tampak megah dengan konstruksi dua lantai.

Gedung baru masjid jami yang berlokasi di Kampung Barulega, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur itu, diresmikan Bupati Cianjur H. Herman Suherman, Senin (14/8/2023).

“Saya gembira dan mengapresiasi pihak DKM Al Istiqomah dengan selesainya pembangunan Mesjid Al Istiqomah ini, sehingga dapat dipergunakan dan memberikan manfaat bagi umat Islam khususnya di lingkungan Kampung Barulega, Desa Cirumput ini,” ujar Bupati.

Masjid tersebut, lanjut Bupati, merupakan hasil swadaya masyarakat dan para donatur khususnya keluarga almarhum Mirsyam Fahri Lubis dan alumni SMA 70 Bulungan Blok M Jakarta Selatan.

Pembangunannya menghabiskan anggaran kurang lebih Rp1 milyar, dan dibangun di atas tanah seluas 300 m2, dengan bangunan 2 lantai perpaduan kayu dan tembok yang kokoh tahan gempa.

“Saya berharap warga sekitar bisa mengisi masjid ini dengan kegiatan ibadah dan pengajian untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah, juga makmurkan masjid dengan berbagai kegiatan positif kemasyarakatan lainnya,” tuturnya.

Herman juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga almarhum Mirsyam Fahri Lubis dan seluruh relawan dari Jakarta, alumni SMA 70 Bulungan serta masyarakat yang sudah bahu membahu membangun kembali masjid Al-Istiqomah.

“Selain membantu pembangunan masjid ini, alumni SMA 70 Bulungan juga telah membangun 10 unit rumah tahan gempa untuk warga penyintas. Tentunya ini sangat kami apresiasi, karena itu telah membantu pemerintah dalam meringankan beban para korban gempa bumi,” katanya.

Sementara itu, salah seorang pengurus DKM Al Istiqomah, Acep, menjelaskan bahwa mesjid tersebut dibangun di atas tanah seluas 300 m2, dengan 2 lantai.

“Lamanya pembangunan sekitar 4 bulan, dan menghabiskan anggaran sekitar Rp1 miliar. Adapun dananya antara lain bersumber dari almarhum Mirsyam Fahri Lubis yang diwakili istri almarhum Ibu Nurul Fauziah Lubis,” ujarnya.

Asep R. Rasyid