Aset Daerah Sudah Bersertifikat, Bupati Bandung Minta Para Kades Bantu Rakyat Membuat Sertifikat Tanah

Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna saat menerima sertifikat aset daerah di Kanwil BPN Provinsi Jabar, Senin (26/9/2022).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna menerima penyerahan sertifikat aset daerah dari Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Jabar di Kanwil BPN setempat di Kota Bandung, Senin (26/9/2022).

Menurut Bupati, dia diminta oleh Menteri ATR/BPN untuk menyelesaikan permasalahan lahan di Kabupaten Bandung yang belum bersertifikat.

Untuk itu Bupati Bandung mengucapkan terima kasih kepada Menteri ATR/BPN dan Kanwil BPN Provinsi Jabar yang sudah menyerahkan sertifikat aset daerah.

“Pada waktu saya dilantik, di Kabupaten Bandung ada 2.200 aset baru, tapi hanya 212 aset daerah yang bersertifikat,” katanya.

Saat ini, lanjut Dadang, aset daerah yang sudah disertifikatkan mencapai 1.300 bidang, padahal Dadang baru 1,5 tahun memimpin Kabupaten Bandung.

Bupati juga meminta kepada para kepala desa untuk membantu warganya membuat sertifikat tanah. Terlebih lagi saat ini pemerintah membuka peluang pensertifikatan tanah melalui program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap).

Karena itu pihaknya berharap agar tanah carik atau aset daerah lainnya disertifikatkan melalui program tersebut. “Mudah-mudahan para kepala desa jeli terhadap situasi dan kondisi mumpung ada peluang dari pemerintah. Maka saya lihat masih ada tanah carik yang belum punya sertifikat,” tuturnya.

Dadang juga menyebutkan, pada 7 Oktober nanti pihaknya akan mengundang para kepala desa untuk memusyawarahkan bagaimana mensukseskan PTSL di Kabupaten Bandung.

“Karena di Kabupaten Bandung masih ada sekitar 400.000 bidang tanah milik masyarakat yang belum mempunyai sertifikat,” ujar Bupati seraya menegaskan agar para kepala desa segera menyelesaikan sertifikasi dan mensukseskan program PTSL.

“Kasihan masyarakat. Sekitar 400.000 bidang tanah miliknya belum mempunyai sertifikat. Tolong bantu oleh para kepala desa,” pungkasnya.

Lily Setiadarma