Bakesbangpol Bersama PWI Kabupaten Bandung Gelar Edukasi Kewaspadaan Ancaman Siber Jelang Pilkada Serentak

wartaparahyangan.com

BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bandung bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung, menggelar sosialisasi tahapan Pilkada 2024 dan edukasi kewaspadaan terhadap ancaman siber serta penyebaran hoaks.

Kegiatan yang berlangsung di Teras Sentani Kafe, Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung itu dihadiri lebih dari 100 peserta, termasuk generasi muda dan anggota PWI.

Kabid Kewaspadaan dan Kerjasama Intelijen Bakesbangpol Kabupaten Bandung, Holid Abdulah, S.H., menyebutkan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang Pilkada Serentak 2024. “Alhamdulillah, pemetaan konflik telah dilakukan guna mengantisipasi potensi perpecahan. Kami berharap Pilkada Serentak ini dapat berjalan tanpa adanya konflik atau penyebaran hoaks yang meresahkan masyarakat,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Holid juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan proses Pilkada berjalan lancar dan aman.

Pranata Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bandung, Adhie Nur Indra, menyoroti perlunya diskusi yang melibatkan masyarakat, khususnya generasi Z. “Kegiatan seperti ini harus sering dilakukan, tidak hanya saat Pilkada. Gen Z adalah penerus kita di tahun 2045, tetapi kebiasaan musyawarah untuk mencari solusi bersama mulai memudar akibat kesibukan di media sosial,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa Diskominfo akan terus mendukung program-program serupa dengan tema yang relevan, seperti memerangi hoaks, mengatasi bullying, dan meningkatkan kesadaran tentang pemanfaatan waktu secara positif.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Hedi Ardia, mengingatkan pentingnya meningkatkan literasi politik generasi muda melalui media sosial. “Generasi muda tidak bisa lepas dari media sosial. Tantangannya adalah bagaimana media sosial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap politik, bukan hanya sebagai hiburan semata,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa persiapan logistik Pilkada di Kabupaten Bandung sudah berjalan. “Saat ini logistik sedang disiapkan dan akan segera didistribusikan ke kecamatan. Kampanye akan berakhir pada 23 November, dan masa tenang akan dimulai pada 24 November hingga 26 November,” jelas Hedi.

Ia turut menyoroti aturan baru KPU mengenai masa tenang, yang melarang keberadaan alat peraga kampanye (APK). Ia berharap pasangan calon (paslon) dan tim sukses dapat secara sadar menurunkan APK dan bahan kampanye mereka tanpa melibatkan KPU.

Ketua Panitia Kegiatan dari PWI Kabupaten Bandung, Rd. Dani Rahmat Nugraha, menjelaskan bahwa sasaran utama kegiatan ini adalah generasi Z. “Kami ingin generasi muda tidak apatis terhadap politik. Partisipasi mereka sangat penting, setidaknya dengan menggunakan hak pilih pada 27 November 2024,” ujarnya.

Dani juga berharap generasi Z yang memiliki pengaruh di lingkungannya dapat mengajak rekan-rekannya untuk peduli terhadap politik. “Sebagai influencer, mereka dapat memengaruhi sesama untuk aktif berpartisipasi dan tidak bersikap apatis,” tambahnya.

Salah satu peserta asal Soreang , Damayanti Nurulita, mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini. “Kegiatan ini sangat baik untuk meningkatkan partisipasi generasi milenial dalam Pilkada 2024. Sosialisasi seperti ini sangat penting, terutama dalam menangkal penyebaran hoaks,” katanya.

Lily Setiadarma