Bank Sampah Jadi Solusi Anti Rentenir

Ilustrasi/NU online

WARTAPARAHYANGAN.COM

SOREANG – Adanya jeda waktu pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung, membuat bakal calon bupati menggunakan waktunya untuk mencari ide, agar bisa menciptakan program unggulan yang bermanfaat bagi masyarakat.

H. Ayep Rukmana

Salah satu contohnya adalah Bakal Calon Bupati Bandung dari Partai Gerindra,  Drs. H. Ayep Rukmana, M.Si.,  yang mengatakan bahwa bank sampah atau koperasi sampah, bisa dijadikan sebagai salah satu solusi agar masyarakat terhindar dari rentenir.

Menurut Ayep, pengelolaan sampah sebaiknya dilakukan dimasing-masing RW. Pemerintah bisa memfasilitasi bank sampah ditingkat RW tersebut, dengan cara memberikan dana yang bersumber, misalnya dari CSR. Sehingga, jika ada masyarakat yang membutuhkan uang, maka bisa melakukan peminjaman uang ke bank sampah tingkat RW, dengan metode pembayarannya hanya dengan menggunakan sampah yang sudah dikumpulkan dan yang sudah dipilah.

“Kalau masyarakat harus membayar hutang menggunakan uang, pasti akan sulit. Tetapi, jika masyarakat diperbolehkan membayar hutang menggunakan sampah, maka masyarakat lebih dipermudah untuk membayarkan hutangnya,” ujar Ayep saat dihubungi via telepon, Rabu (27/5).

Selain bisa menjadi sumber pinjaman bagi masyarakat, dengan adanya bank sampah ditingkat RW, akan membuat sampah akan dapat dikelola dengan baik. Selain itu, bank sampah juga bisa membuka lapangan baru sehingga bisa menyerap tenaga kerja. Dan yang paling penting adalah bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah dengan baik.

“Sampah jangan dibuang sia-sia. Karena jika sampah dikelola dengan baik maka akan menciptakan suatu manfaat,” sambung Ayep.

Kemudian, Ayep juga menyarankan pemerintah untuk terus bekerja sama dengan masyarakat dalam menanggulangi permasalahan sampah, utamanya sampah yang mencemari sungai. Misalnya, pemerintah memberdayakan masyarakat untuk mengelola batu dan pasir yang ada disekitaran sungai. Jadi, pemerintah membeli hasil tambang batu dan pasir sungai dari masyarakat, masyarakat mendapatkan imbalan dari pemerintah, dan  sungai menjadi lebih terawat.

“Sungai menjadi lebih dalam, air sungai menjadi lebih jernih dan ekosistem sungai lebih terjaga,” tandas Ayep.

Lily Setiadarma