Banyak Sebab Ampunan di Bulan Ramadhan

Drs.H.Tedi Priatna, M.M.Pd Kasi Kesetaraan Penmas Disdik Kab. Bandung
Drs.H.Tedi Priatna, M.M.Pd
Kasi Kesetaraan Penmas Disdik Kab. Bandung

Dalam bulan suci Ramadhan, banyak sekali sebab-sebab turunnya ampunan. Di antara sebab-sebab itu adalah:

Melakukan shalaat tarawih dan tahajjud di dalamnya. Rasulullah saw bersabda:

َ“Barangsiapa  melakukan shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu .” (Muttafaq alaih).

Melakukan shalat dan ibadah di malam Lailatul Qadar. Yaitu pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ia adalah malam yang penuh berkah, yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’anul Karim. Dan pada malam itu pula dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Rasulullah r bersabda:

 “Barangsiapa  melakukan shalat di malam Lailatul Qadar   karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu  .” (Muttafaq alaih).

Memberi ifthar (makanan untuk berbuka) kepada orang yang berpuasa. Rasulullah saw bersabda:

 “Barangsiapa yang di dalamnya (bulan Ramadhan) memberi ifthar kepada orang berpuasa, niscaya hal itu menjadi (sebab) ampunan dari dosa-dosanya, dan pembebasan dirinya dari api neraka.” ( HR. Ibnu Khuzaimah ([1]), Al-Baihaqi dan lalinnya).

Beristighfar. Meminta ampunan serta berdoa ketika dalam keadaan puasa, berbuka dan ketika makan sahur. Doa orang puasa adalah mustajab (dikabulkan), baik ketika dalam keadaan puasa ataupun ketika berbuka. Allah memerintahkan agar kita berdoa dan Dia menjamin mengabulkannya. Allah berfirman:

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkannya untukmu.” (Ghafir: 60).

Dan dalam sebuah hadits disebutkan:

“Ada tiga macam orang yang tidak ditolak doanya; di antaranya disebutkan, “orang yang berpuasa hingga ia berbuka.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah).”

Karena itu hendaknya setiap muslim memperbanyak dzikir, do’a dan istighfar di setiap waktu, terutama pada bulan Ramadhan. Ketika sedang berpuasa, berbuka dan ketika sahur, di saat Allah turun di akhir malam. Nabi r bersabda:

“Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada setiap malam ke langit dunia, yaitu ketika masih berlangsung sepertiga malam yang akhir seraya berfirman: “Barangsiapa berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan untuknya, barangsiapa memohon kepada-Ku niscaya Aku memberinya dan barangsiapa memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya.” (HR. Muslim).

Di antara sebab-sebab ampunan yaitu istighfar (permohonan ampun) para malaikat untuk orang-orang berpuasa, sampai mereka berbuka. Demikian seperti disebutkan dalam hadits Abu Hurairah di muka, yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

Jika sebab-sebab ampunan di bulan Ramadhan demikian banyak, maka orang yang tidak mendapatkan ampunan di dalamnya adalah orang yang memiliki seburuk-buruk nasib. Kapan lagi ia mendapatkan ampunan jika ia tidak diampuni pada bulan ini? Kapan dikabulkannya permohonan orang yang ditolak pada saat Lailatul Qadar? Kapan akan baik orang yang tidak menjadi baik pada bulan Ramadhan?

Dahulu, ketika datang bulan Ramadhan, umat islam senantiasa berdoa:

 “Ya Allah, bulan Ramadhan telah menaungi kami dan telah hadir maka serahkanlah ia kepada kami dan serahkanlah kami kepadanya. Karuniailah kami kemampuan untuk berpuasa dan shalat di dalamnya, karunilah kami di dalamnya kesungguhan, semangat, kekuatan dan sikap rajin. Lalu lindungilah kami di dalamnya dari berbagai fitnah.”

Mereka berdoa kepada Allah selama enam bulan agar bisa mendapatkan bulan Ramadhan, dan selama enam bulan berikutnya mereka berdoa agar puasanya diterima. Di antara doa mereka itu adalah:

 “Ya Allah, serahkanlah aku kepada bulan Ramadhan, dan serahkanlah Ramadhan kepadaku, dan Engkau menerimanya daripad aku dengan rela.).” –

— dikutip dari berbagai sumber