WartaParahyangan.com
CIANJUR – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cianjur mulai pekan ini menyelenggarakan kegiatan untuk menggalang infak, khususnya dari kaum muslimin/muslimat, yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat dan tenaga medis yang terpapar atau terkena dampak Covid-19.
“Melalui program Cianjur Peduli #Bersama Melawan Corona, insya Allah kami akan menyalurkan bantuan untuk masyarakat dan tenaga medis yang terkena dampak Covid-19,” kata Ketua Baznas Kabupaten Cianjur H. Yosep Umar, didampingi Wakil Ketua IV Kepala Bidang SDM, Administrasi, Umum dan Humas Baznas Cianjur, H. Hilman Saukani, kepada WartaParahyangan.com, Sabtu (28/3).
BERITA TERKAIT: Pemkab Cianjur Akan Salurkan Sembako Bagi Warga Kurang Mampu
BACA JUGA: Bupati Pastikan Warga Cianjur tak Sulit Mencari Sembako
Untuk itu, Yosep mengajak warga Cianjur khususnya umat Islam yang berkemampuan lebih secara ekonomi untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk infak. “Setelah terkumpul, kami akan langsung menyalurkannya kepada mereka yang terkena dampak Covid-19,” kata Yosep.
Infak tersebut, katanya lagi, selain bisa disampaikan langsung ke kantor Baznas Kabupaten Cianjur, juga bisa melalui rekening Baznas Cianjur di Bank BJB Syariah nomor rekening 5030102000262, atau di BNI Syariah nomor rekening 7201700005, atau di Bank Mandiri Syariah nomor rekening 7006720727.
Artikel Lain: Pasien Positif Covid 19 Di Kabupaten Sukabumi Dilaporkan Membaik
LIHAT JUGA: Rapid Test di Kab. Bandung Hanya Untuk ODP
“Mudah-mudahan infak dari masyarakat yang disampaikan melalui Baznas untuk membantu warga yang terkena dampak Covid-19 ini akan sangat bermanfaat bagi mereka, dan mudah-mudahan pula Allah akan membalas kebaikan ini dengan pahala berlipat di ahirat nanti,” kata Yosep.
Kepedulian Baznas atas persoalan ummat yang kini terjadi akibat wabah Covid-19 tersebut, juga akan dilakukan Baznas Cianjur melalui pendistribusian hand sanitizer ke masjid-masjid jami di seluruh Kabupaten Cianjur.
Hand sanitizer itu saat ini sedang diproduksi Baznas setempat dengan memberdayakan 10 orang mustahik, yang tiga orang di antaranya adalah penyandang disabilitas.
(Asep R. Rasyid)