Bekerja Sama dengan BBWS Citarum dan WWF, Kementerian PUPR Gelar Aksi Susur Sungai dan Bersih-bersih Sungai Ciwidey

Sejumlah relawan saat melakukan Susur Sungai dan Gerakan Bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciwidey di Bale Bambu Adventure, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (27/7/2023). Foto Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Sekretariat Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamat Air (GN-KPA) menyelenggarakan Aksi Susur Sungai dan Gerakan Bersih-bersih Sungai Ciwidey, Kabupaten Bandung, Kamis (27/7/2023).

Kegiatan yang bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dalam rangka Road to Event World Water Forum (WWF) itu melibatkan komunitas masyarakat, pemuda, anak-anak sekolah dan pemerintah daerah setempat.

Aksi tersebut menempuh jarak sejauh 1,5 km dengan titik awal di Kampung Gombong, Desa Sukajadi dan berakhir di Bale Bambu Adventure, Jl. Raya Soreang-Ciwidey Km 23 Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna yang diwakili Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Bandung H. Endang Kusmanto mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk edukasi dan kolaborasi aksi yang melibatkan seluruh pihak dalam upaya pelestarian dan juga upaya perbaikan mutu sungai di Indonesia.

Para relawan saat menimbang sampah hasil kegiatan Aksi Susur Sungai dan Gerakan Bersih-bersih Sungai Ciwidey di Bale Bambu Adventure, Kamis (27/7/2023). Foto Lily Setiadarma

“Sungai Ciwidey dipilih sebagai lokasi kegiatan sebagai bentuk apresiasi terhadap komunitas lingkungan yang selama ini begitu aktif dalam menjaga pelestarian lingkungan,” ujar Endang.

Dengan adanya kegiatan itu, lanjut Endang, diharapkan masyarakat Kabupaten Bandung semakin sadar bahwa sungai itu merupakan bagian yang penting bagi kehidupan dan harus benar-benar dijaga dan dilestarikan supaya kondisi sungai tetap bersih dan sehat.

Salah seorang anggota rescue Bale Bambu Adventure, Heru Ahmad Herdiana, menjelaskan, aksi bersih-bersih sungai itu juga bertujuan untuk mengetahui persentase volume sampah yang ada di sepanjang Sungai Cikoneng-Ciwidey setiap harinya, sehingga nantinya dapat diketahui pula berapa persentase volume sampah setiap bulannya.

Nantinya, lanjut Heru, hal itu akan diteliti oleh BBWS Citarum, sehingga solusi untuk menangani pencemaran sungai dari sampah bisa lebih efektif dan tepat sasaran. “Tentu saja di samping kita masyarakat juga harus lebih serius menjaga sungai dan memelihara sungai dan lingkungan agar lebih sehat dan layak dipakai untuk keperluan masyarakat,” katanya.

Puluhan siswa SDN Sukajadi turut serta dalam Aksi Susur Sungai dan Gerakan Bersih-bersih Sungai Ciwidey di Bale Bambu Adventure, Kamis (27/7/2023). Foto Lily Setiadarma

Heru juga menyampaikan terima kasih kepada BBWS, khususnya pemerintahan daerah setempat yang sudah mensuport Bale Bambu selama ini. Apalagi memang Bale Bambu ada karena Sungai Ciwidey, dan kehadirannya sangat membantu perekonomian masyarakat khususnya para pemuda karang taruna setempat.

“Yang bekerja di Bale Bambu ini adalah masyarakat di sini, khususnya dari karang taruna. Ada yang menjadi porter untuk membawa ban, membawa perahu, menjadi guide dan petugas rescue,” tutur Heru yang juga sebagai Kaur Umum di kantor Pemerintah Desa Sukajadi.

Hal senada disampaikan Gilar Janwar, petugas rescue lainnya di Bale Bambu. Dia menyebutkan, aksi bersih-bersih Sungai Ciwidey itu bertujuan agar sungai bersih, terjaga dan enak dipandang mata, sehingga airnya pun mengalir dengan lancar, serta kemungkinan terjadinya banjir akibat luapan air sungai dapat dicegah, paling tidak dapat diminimalisir.

“Mudah-mudahan setelah kegiatan ini masyarakat semakin tergugah untuk menjaga dan melestarikan lingkungan,” katanya.

Lily Setiadarma