Biasa Mangkal di SDN Cingcin 1, Para Pedagang Berkomitmen Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah

Sejumlah siswa SDN Cingcin 1 saat menunggu pesanan yang disediakan pedagang di dekat sekolah tersebut, Senin (2/10/2023). Foto Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Sebanyak 20 orang pedagang yang biasa mangkal lingkungan di SDN Cingcin 1, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, berkomitmen untuk turut menjaga kebersihan lingkungan sekolah tersebut.

Komitmen itu diwujudkan dengan cara mereka bergiliran memungut sampah dari sekolah setelah jam istirahat para siswa dan bubaran sekolah jam 15.00 WIB. Kemudian sampah tersebut dibuang ke tempat penampungan sampah sementara, sampai diangkut oleh petugas kebersihan.

Seperti dikatakan Bi Rini, Mbak Fitri dan Ai, tiga dari 20 pedagang di SDN Cingcin 1 yang sudah belasan tahun, bahkan di antaranya ada yang sudah 20 tahun berjualan di sana. Mereka berterima kasih kepada kepala SDN Cingcin 1 yang telah mengizinkan berjualan di sekitar lingkungan sekolah.

Mereka juga paham kalau sampah di sekolah itu kebanyakan dari pedagang. Karena itu, mereka sebagai pedagang bertanggung jawab akan kebersihan lingkungan sekolah, dan itu untuk kenyamanan semua pihak, baik bagi anak-anak maupun para pedagang sendiri.

Kepala SDN Cingcin 1, Dra. Hj. Nuryati Suryani, M.Pd., mengapresiasi para pedagang yang bisa diajak kolaborasi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang asri dan nyaman.

Kepala SDN Cingcin 1, Dra. Hj. Nuryati Suryani (kanan) saat mengundang para pedagang yang biasa mangkal di SDN tersebut untuk berbincang terkait kebersihan lingkungan sekolah. Foto Lily Setiadarma

Menurut Nuryati, kebersihan sekolahnya memang harus terus terjaga. Apa lagi SDN Cingcin 1 mendapat piagam penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Kabupaten Bandung tahun 2022 dari Bupati Bandung Dr. H. M. Dadang Supriatna pada Evaluasi Penilaian Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Bandung, 16 Agustus 2022.

Nuryati juga menyebutkan, selalu ada sosialiasi pemilahan sampah setiap tahun ajaran baru, terlebih SDN Cingcin 1 sebagai Sekolah Adiwiyata.

“Pada pelajaran PLH juga sudah ada pemilahan sampah, yang kemudian dipraktekkan dengan membuat ecobrik dan membuat prakarya dari daur ulang. Contohnya, kertas dan botol dibuat tempat pensil dan wadah serbaguna. Bahkan sampah busuk pun bisa berguna dijadikan kompos,” ungkapnya.

Semua itu, kata Nuryati, telah memberikan dampak positif. Lingkungan sekolah terlihat lebih rapi dan bersih. Selain itu, sekolah juga ditanami pepohonan rindang yang membuatnya terlihat nyaman dan asri.

Lily Setiadarma