BNI Berbagi APD Melalui Pemkab Cianjur

Kepala BNI Cianjur Siswandi (kiri) saat memberikan bantuan APD untuk tenaga medis melalui Plt. Bupati Cianjur Herman Suherman di Pendopo Cianjur, Kamis (16/4).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kabupaten Cianjur menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, di Pendopo setempat, Kamis (16/4).

Bantuan tersebut diserahkan Kepala Cabang BNI Cianjur Siswandi kepada Plt. Bupati Cianjur Herman Suherman, untuk selanjutnya akan diserahkan kepada para tenaga medis di sejumlah rumah sakit di Cianjur.

BACA JUGA: Jabar Bergerak Salurkan 100 Paket Sembako dan 5 Wastafel di Cianjur

“Atas nama pemerintah daerah, saya mengucapkan terima kasih kepada BNI Cianjur. Bantuan ini tentu akan sangat bermanfaat bagi tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19,” kata Herman.

Menurut Plt. Bupati, selain sebagai bentuk kepedulian BNI dalam menangani Covud-19, bantuan tersebut juga menjadi sebuah amal baik, serta diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh warga Cianjur untuk selalu bersama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

http://wartaparahyangan.com/beranda/bantuan-pemerintah-bisa-memicu-cemburu-sosial-jika-implementasinya-tidak-adil/

“Kerjasama semua elemen dalam mencegah penyebaran Covid-19 memang sangat diperlukan agar Kabupaten Cianjur tetap berada di zona hijau Covid-19,” katanya.

Sementara itu, Kepala Cabang BNI Cianjur Siswandi mengatakan, saat ini BNI Cianjur menggulirkan program BNI Berbagi.

Program tersebut, kata Siswandi, merupakan upaya BNI di tengah tanggap darurat pandemi Covid-19 untuk membantu warga terutama para petugas medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah Corona yang sampai saat ini telah menyebar ke berbagai belahan dunia.

Siswandi juga menjelaskan, di tengah situasi pandami Covud-19 ini, BNI nemberikan beberapa pelonggaran pembayaran kredit/pinjaman. Di antaranya, penundaan pelunasan pokok pinjaman, pembebasan suku bunga bagi debitur BNI, khususnya UMKM, yang dibantu dengan sistem restrukturisasi.

“Pelonggaran pembayaran pinjaman itu kami lakukan karena memang di lapangan ada debitur BNI yang terkena dampat pandemi Covid-19, seperti petani bunga yang mengalami kerugian,” katanya.

(Asep R. Rasyid)