Barista Bobby Irwansyah Sebut Objek Wisata Kopi Kini Terus Berkembang dengan Pesat

Bobby Irwansyah, Barista kopi Kedai Magma RM. Panyaungan  

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG — Bobby Irwansyah, salah seorang barista kopi di kawasan Banjaran Kabupaten Bandung,  mengaku senang belakangan ini banyak bermunculan  coffe shop di wilayah Kabupaten Bandung. Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi pertanda bahwa objek wisata kopi di Kabupaten Bandung terus berkembang dengan pesat.

Konsumen setia penikmat Kopi  sengaja datang jauh- jauh untuk Menikmati secangkir kopi di kedai Magma RM. Panyaungan, Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (24/1/2020). 

“Objek wisata kopi ini akhirnya kelak bisa menjadi ciri khas Kabupaten Bandung,” ujar Bobby. Baginya berjualan kopi tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan untung, tetapi juga bisa menjadi sarana dalam memperkenalkan produk kopi asli Jawa Barat.

Bobby mengatakan, dirinya memiliki dua alasan sebelum memutuskan untuk berjualan kopi. Pertama, kopi sebagai salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan pagar gunung. Sehingga jika keberlangsungan kopi terus dijaga maka keasrian gunung pun akan terjaga juga. Kedua, yaitu mengembalikan kejayaan kopi asli Jawa Barat.

Dengan menjamurnya berbagai coffe shop yang ada di Jawa Barat, kata dia, dapat lebih memperkenalkan kopi asli Jawa Barat kepada masyarakat.

“Sudah dua tahun berjalan. Dengan  adanya Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang membawahi 20 petani kopi, kemudian terbentuklan PT. Magma yang terdiri dari kedai-kedi kopi seperti yang ada di RM Panyaungan,” ucap Bobby saat wawancara di Kedai Kopi Magma RM Panyaungan, Banjaran, Kabupaten Bandung.

Kopi asli Jawa Barat, kata Bobby memiliki rasa fruitti. Dan kopi yang  paling banyak diminati oleh masyarakat adalah  kopi campuran susu, seperti latte. Dengan kisaran harga kopi Rp. 15.000 ribu hingga Rp. 20.000, dirinya mampu meraup untung satu juta hingga dua juta rupiah perhari.

“Kita juga ngasih kesempatan buat yang mau belajar menanam kopi hingga meracik kopi,” pungkas Bobby.

Lily Setiadarma