
WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG — Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja terus berupaya mendorong kesejahteraan staf desa di Kabupaten Bandung melalui kredit Silantap (Penghasilan Tetap).

Kepala Bagian Dana dan jasa BPR Kerta Raharja, Nano Daniar menuturkan, hingga saat ini staf desa yang sudah menjadi nasabah tetap untuk program kredit silantap mencapai ribuan orang.
“Dari 280 desa yang ada di Kabupaten Bandung, 30 persennya sudah menjadi nasabah kami,” kata Nano saat diwawancara di sela-sela kegiatan Deklarasi Damai Pilkades 2019 di Dom Bale Rame Komplek Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Pekan kemarin.
Menurut Nano, BPR memang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan staf desa melalui program ini. Selain itu, BPR juga berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan di desa-desa.
Salah satunya, kata dia, yaitu program literasi, edukasi, dan sosialisasi terkait pengelolaan manajemen keuangan desa. Program-program tersebut rutin dilakukan setiap tahunnya.
“Jadi memang BPR Kertaraharja memiliki kesatuan dengan desa. Sehingga segala kegiatan desa terus disupport oleh BPR,” kata dia.
Jalinan kerjasama tersebut, ujar Nano, sudah terjalin cukup lama. Bahkan saat BPR masih menjadi Bank Karya Produksi Desa (BKPD). Sehingga, BPR Kertaraharja memiliki jalinan emosinal yanh cukup tinggi dengan desa.
“Hal ini juga yang mendorong BPR Kerta Raharja memiliki banyak cabang di tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Bandung. Seperti di wilayah Bandung Timur. Hampir semuanya sudah MoU,” kata dia.
Ke depan, kata Nano, BPR Kertaraharja juga akan terus menyentuh seluruh BUMDes di Kabupaten Bandung. Untuk BUMDes sendiri, BPR Kertaraharja menempatkan posisi sebagai konsultan.
“Artinya disini, BPR mensupport segala pengelolaan keuangan BUMDes. Misalkan ada dana bergulir tapi desa keterbatasan sumber daya manusianya, uangnya bisa disimpan di BPR. Untuk saat ini baru sebagian yang sudah menjalin kerjasama dengan kami,” kata dia.
( Lily Setiadarma)