BRI Ganti Kerugian 76 Nasabah Korban Skimming

Pincab BRI Cianjur Yoni Ariyanto didampingi Ketua PWI Cianjur Muhammad Ihsan (peci putih) saat jumpa pers di salah satu rumah makan di Cianjur, Jumat (9/4).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Bank Rakyat Indonesia (BRI) sudah mengganti kerugian nasabahnya akibat kejahatan skimming, atau pembobolan rekening nasabah melalui ATM oleh pelaku kejahatan.

“Kami bertanggung jawab penuh untuk mengganti kerugian nasabah akibat skimming. Sampai Kamis (8/4) kemarin, BRI sudah mengganti kerugian 76 nasabah akibat skimming ini. Penggantian tersebut lebih cepat dari SOP di BRI yang biasanya diproses dalam 20 hari kerja,” ungkap Pimpinan Cabang (Pincab) BRI Kabupaten Cianjur, Yoni Ariyanto yang didampingi beberapa stapnya, dalam jumpa pers di salah satu rumah makan di Cianjur, Jumat (9/4).

Seperti diketahui, dalam pekan terakhir puluhan nasabah BRI mengadu ke kantor BRI setempat terkait raibnya uang mereka karena ada yang mengambilnya melalui ATM. Padahal mereka mengaku tidak melakukan penarikan dana di ATM.

Atas kejadian itu, BRI Cianjur dan BRI pusat segera bertindak menelusuri hilangnya uang nasabah tersebut, hingga ditemukan penyebabnya, yakni akibat skimming, dan karena itu BRI bertanggung untuk mengganti seluruh kerugian nasabah korban skimming.

“Uang yang hilang milik masing-masing nasabah itu, besarnya variatif, ada yang sejuta, dua juta dan lima juta,” kata Yoni yang mengaku belum tahu berapa nominal keseluruhan uang nasabah yang hilang akibat skimming itu, dan sebaiknya hal itu ditanyakan ke BRI pusat.

Yoni menghimbau, untuk menghindari kejadian serupa, para nasabah sebaiknya mengganti PIN atau password ATM-nya secara rutin. “Gunakan huruf atau angka yang unik tapi mudah diingat. Jangan menggunakan tanggal atau tahun kelahiran sebagai nomor PIN, karena hal itu mudah ditebak,” saran Yoni.

Selain itu, lanjut Yoni, bagi nasabah yang masih menggunakan kartu ATM magnetik, sebaiknya segera datang ke kantor BRI untuk menggantinya dengan kartu ATM yang memakai chip supaya lebih aman.

“Para nasabah sebaiknya juga memasang SMS notifikasi atau BRImo di HP-nya masing-masing, sehingga setiap ada transaksi di rekeningnya seketika itu juga ada pemberitahuan yang masuk ke HP kita. Misalnya bila ada penarikan uang melalui ATM, dan kita merasa tidak melakukannya, dapat segera menghubungi BRI, sehingga akan terhindar dari kemungkinan adanya penarikan uang berikutnya. Jadi kerugian bisa diminimalisir,” papar Yoni.

Juga data-data pribadi nasabah, kata Yoni, seperti PIN, password, CVV dan nomor kartu ATM jangan diberitahu kepada orang lain, termasuk kepada oknum yang mengatasnamakan pegawai BRI. Semua itu untuk menghindari terjadinya skimming. “Mari kita sama-sama melindungi rekening kita. BRI sendiri tentu saja setiap saat menjaga keamanan setiap rekening nasabah,” tegas Yoni.

Pihaknya menambahkan, bila dalam beberapa hari terakhir ini kantor BRI Cianjur tampak ramai oleh nasabah, itu bukan karena adanya nasabah yang mengadu karena rekeningnya dibobol orang lain seperti kasus skimming tersebut. Tapi karena memang setiap awal bulan kantor BRI dimana-mana selalu ramai oleh nasabah, misalnya pensiunan yang mengambil gaji, petugas BOS sekolah-sekolah di bawah naungan Kemenag dan sebagainya.

“Ditambah lagi sekarang mulai disalurkannya dana BLT UMKM kepada para penerima manfaat, sehingga wajar bila kantor BRI saat ini ramai oleh nasabah,” kata Yoni seraya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Cianjur yang telah menjadi nasabah BRI dan berharap saldonya terus ditingkatkan, karena menyimpan uang di BRI terjamin.

Asep R. Rasyid