Buka Jambore Nasional Da’i Desa Madani, Presiden Apresiasi Program Da’i Masuk Desa

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan kepada wartawan seusai membuka Jambore Nasional Da’i Desa Madani Parmusi, di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jabar, Selasa (26/9/2023).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Presiden Joko Widodo membuka Jambore Nasional Da’i Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).

Dalam sambutannya, Kepala Negara mengapresiasi program dai masuk desa yang menjadi prioritas Parmusi dalam mewujudkan Desa Madani.

“Saya senang dengan program Desa Madani ini karena kalau kita ingat dulu ada ABRI masuk desa, nah, sekarang dai masuk desa yang siap dan siaga membangun dan menjaga desa,” ujar Presiden, dikutip dari presidenri.go.id.

Presiden menyebut program da’i masuk desa dalam rangka mewujudkan Desa Madani sejalan dengan program pemerintah yang membangun dari pinggiran. Hal itu didukung dengan anggaran yang diberikan pemerintah melalui dana desa yang mencapai Rp539 triliun untuk 74.800 desa di seluruh Tanah Air.

“Dari total itu, sejak 2015 sampai 2023 telah selesai 2.040 km, tapi kalau jalan desa 9 tahun ini telah selesai 326 ribu km jalan desa. Ini enggak pernah ada yang hitung,” ungkap Presiden.

Selain untuk pembangunan jalan, dana desa yang diberikan pemerintah juga menghasilkan sejumlah infrastuktur pendukung lainnya, seperti embung, jembatan, hingga pasar desa. Presiden pun minta para dai atau tokoh agama yang masuk ke desa untuk ikut serta membantu pemerintah melakukan fungsi pengawasan terhadap dana desa.

“Nanti Bapak, Ibu sekalian yang ada di desa, para da’i coba cek benar tidak angka-angka ini yang saya sampaikan? Ada jalan-jalan desa baru ndak? Ada embung ndak? Ada irigasi baru ndak? Kalau ndak, berarti banyak yang korup di situ. Akan saya turunkan BPK, BPKP, cek,” tegas Presiden.

Presiden juga mengapresiasi peran para da’i dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa, khususnya dalam pengembangan karakter, budi pekerti, hingga akhlak. Menurut Presiden, peran para dai tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi pembangunan infrastuktur yang dilakukan pemerintah.

“Apa yang sudah kita kirimkan ke desa ini dapat bermanfaat optimal bagi umat, dan di sinilah peran para dai dan daiyah dalam rangka memperkuat pembangunan sumber daya manusia, utamanya yang berkaitan dengan karakter, budi pekerti dan akhlak rakyat yang ada di desa-desa,” tutur Presiden.

Jaga Persatuan Mulai dari Unit Terkecil

Pada kesempatan itu, Presiden juga menegaskan pentingnya terus menjaga persatuan dan kesatuan negara yang dimulai dari unit terkecil pemerintahan yaitu desa. Hal itu dimaksudkan agar suasana damai terus terjaga dan pembangunan desa tidak terganggu apalagi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Saya titip karena suasana sudah mulai hangat, meskipun itu biasa dalam pesta demokrasi, entah itu Pilpres, entah itu Pemilu hangat itu biasa tapi yang harus diantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi pembelahan dan perpecahan,” ujar Presiden.

Kepala Negara juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki suku yang beragam dan konflik yang terjadi dari keberagaman itu tidak mudah terselesaikan apabila terjadi. Untuk itu, Kepala Negara mendorong Parmusi turut memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga perdamaian.

“Inilah pemahaman-pemahaman yang harus diberikan pada masyarakat bahwa yang namanya persatuan dan kesatuan itu sangat penting. Jangan sampai nanti tiga calon (presiden) ini sudah terpilih satu, sudah ngopi-ngopi bareng, makan-makan bersama bareng, yang di bawah masih ribut,” katanya.

Menurut Presiden, perbedaan pilihan antarmasyarakat saat Pemilu nanti merupakan hal yang wajar dan tidak perlu diributkan. Terlebih pesta demokrasi akan terus berlangsung setiap lima tahun.

“Perbedaan pilihan itu wajar, enggak perlu diributkan. Menang dan kalah dalam Pemilu, dalam Pilpres, dalam Pilkada itu juga wajar, biasa,” katanya.

Oleh karena itu, Presiden pun mengajak Parmusi untuk terus memperkuat toleransi dengan memperkokoh fondasi kerukunan umat beragama agar menjadi bangsa yang bersatu dan maju.

“Marilah kita terus merawat kerukunan kita, merawat toleransi kita, memperkokoh ukhuwah islamiah kita, memperkokoh ukhuwah wathoniyah kita, memperkokoh ukhuwah insaniah kita, agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang maju, bangsa yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” tandasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Bupati Cianjur Herman Suherman, dan Ketua Umum PP Parmusi Usamah Hisyam.

Asep R. Rasyid