WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Buntut kisruh dengan para awak media saat tahapan Plibup Bandung pengundian nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung pada 24 September lalu, KPU Kabupaten Bandung akhirnya melakukan pertemuan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bandung Raya.
Pertemuan berlangsung di Sekretariat PWI Kabupaten Bandung, Jalan Cilowa No 1, Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (29/9). Hadir Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya beserta sekretaris dan jajaran Komisioner KPU Kabupaten Bandung, Ketua PWI Kab Bandung H Rahmat Sudarmaji beserta pengurus serta Ketua IJTI Bandung Raya, Rezitiya Prasaja dan pengurus serta puluhan wartawan yang tergabung dalam kedua organisasi tersebut.
Pertemuan dilakukan atas inisiatif kedua belah pihak pasca terjadinya pelarangan peliputan saat pengundian nomor pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung.
Ketua KPU Kabupaten Bandung H. Agus Baroya, meminta maaf kepada para wartawan, dan berjanji akan membenahi kinerjanya terutama yang berkaitan dengan para awak media.
“Kejadian itu mudah-mudahan menjadi hikmah bagi kami, banyak hal yang harus kami evaluasi. Tentu dalam rangka kunjungan ini, KPU Kabupaten Bandung menyampaikan apresiasi dan berterimakasih kepada PWI dan IJTI yang telah kooperatif bekerja sama dengan kami,” ujar Agus, setelah pertemuan bersama IJTI dan PWI.
“Walaupun di beberapa hal mungkin ada yang kurang puas, tapi pada pertemuan ini bisa menyamakan semangat yang sama untuk mensukseskan Pilkada Kabupaten Bandung,” tutur Agus.
Agus berharap, ke depan interaksi komunikasi dan model hubungan dengan wartawan bisa lebih baik lagi. “Insyaa Allah, akan kita perhatikan lebih baik lagi. Sehingga arus informasi dari sumbernya KPU sampai kepada hilirnya, yaitu masyarakat,” ucapnya.
Agus juga berterimakasih, terkait kritik membangun yang disampaikan para wartawan saat pertemuan tersebut. “Sehingga diharapkan jadi komitmen kami untuk perbaikan ke depannya,” imbuhnya.
Ketua PWI Kabupaten Bandung, H. Rahmat Sudarmaji, mengakui pertemuan tersebut dipicu miskomunikasi saat peliputan pengundian nomor urut paslon. “Soal permohonan maaf dari KPU, sebagai umat Islam, kami juga memanfaafkan,” ujar Rahmat.
“Kesalahpahaman itu sudah berlalu, dan ke depan harus membangun kesepahaman. Artinya KPU juga harus mengerti dengan tugas kami, memfasilitasi akses informasi yang nantinya akan disebarkan kepada khalayak luas,” imbuhnya.
Hal tersebut, kata Rahmat, harus dijadikan pelajaran. “Ini harus menjadi pelajaran, bukan hanya untuk KPU Kabupaten Bandung, tapi semua termasuk, instasi lain, yang harus memfasilitasi untuk keterbukaan informasi,” tandas Ketua PWI Kabupaten Bandung.
Lily Setiadarma