Bupati Cianjur Ajak PMI Tingkatkan Pengabdian Kemanusiaan

Panitia Muskab PMI Cianjur, Ahmad Fikri, sedang menyampaikan agenda muskab. Tampak duduk berjejer di depan, Bupati Cianjur Herman Suherman (tengah) Wabup Cianjur Tb. Mulyana Syahrudin, dan Ketua PMI Cianjur 2017-2022, Rudi Syahdiar (kanan).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Bupati Cianjur H. Herman Suherman mengajak PMI setempat untuk terus meningkatkan pengabdiannya demi kemanusiaan, yang didalamnya terdapat relawan yang tangguh dan disiplin.

“Mereka memerankan diri sebagai duta penolong dengan sikap kesukarelaan dan kerelawanan,” kata Bupati Cianjur H. Herman Suherman saat membuka Musyawarah Kabupaten (Muskab) Ke-14 PMI Kabupaten Cianjur di Bale Praja Kompleks Kantor Pemkab Cianjur, Kamis 0205/2022).

Menurut Herman, keberadaan PMI telah diakui dan memiliki karakter yang kuat serta selalu berupaya melakukan misi kemanusiaan tanpa batas dan tanpa lelah. Bahkan selama pandemi Covid-19, PMI Cianjur hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menolong sesama.

Karena itu pula Bupati menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi segenap jajaran pengurus PMI Kabupaten Cianjur Masa Bhakti 2017-2022.

Selain itu, Bupati juga mendorong PMI Cianjur untuk membuat aplikasi yang mempermudah masyarakat melakukan donor darah, sehingga calon para pendonor darah di Kabupaten Cianjur tidak kekurangan. Hal ini juga berdampak positif atas stok darah yang tersedia di PMI, yang selalu mencukupi kebutuhan.

“Sekarang ini era digital. Masyarakat umumnya sudah memiliki HP. Jadi PMI perlu memiliki aplikasi terkait donor darah ini. Di situ dimasukkan nomor HP semua pendonor darah, juga ada jadwal donor darah. Itu akan sangat membantu masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya,” papar Herman.

Bupati juga berharap, PMI melakukan jemput bola sehingga para pendonor tidak harus datang. Terlebih bagi yang sudah terbiasa mendonorkan darahnya. Mereka merasa donor darah sebagai kebutuhan.

Herman mencontohkan dirinya. “Bagi saya donor darah itu sudah kebutuhan. Kalau tidak donor darah, merasa tidak enak. Tapi kalau sudah donor darah, terasa plong,” katanya.

Dengan upaya-upaya seperti itu, pihaknya yakin ke depan di Cianjur tidak ada lagi kekurangan darah meskipun disaat Ramadan.

Asep R. Rasyid