WartaParahyangan.com
CIANJUR – Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian menyebut bahwa kehadiran Mal Pelayanan Publik (MPP) akan menjadi pusat layanan satu pintu yang modern, efisien, dan ramah masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Cianjur yang didampingi Wakil Bupati Cianjur Abi Ramzi saat meresmikan Gedung Cianjur Creative Centre dan Soft Opening MPP di Gedung Cianjur Creative Centre, Jl. Mangunsarkoro, kota Cianjur, Selasa (27/5/2025).
Kehadiran MPP tersebut menandai langkah baru Pemkab Cianjur dalam memberikan layanan yang lebih mudah, cepat, dan terintegrasi kepada masyarakat. Di sini masyarakat bisa mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan, perizinan usaha, pajak daerah, hingga layanan keimigrasian.
Di MPP terdapat 8 dinas/instansi yang membuka pelayanannya, yakni Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda).

Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam/PDAM), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan kantor Agraris Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Bupati Cianjur berpesan kepada pihak-pihak terkait agar menjadikan MPP sebagai simbol reformasi birokrasi di Kabupaten Cianjur. “Mall Pelayanan Publik ini harus memberikan pelayanan yang ramah, bersih, membanggakan dan tanpa pungli,” tegas Bupati.
Pemkab Cianjur, lanjut dr. Wahyu, saat ini sedang berbenah terkait dengan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah daerah akan memberikan pelayanan yang lebih baik dan terbaik untuk masyarakat, dan tentunya pelayanan di MPP ini harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Karena itu, Bupati menghimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan pungli di MPP Cianjur tersebut.
“Manfaatkan dengan sebaik-baiknya Mal Pelayanan Publik. Jangan ragu untuk memberikan masukan, saran, bahkan kritik, agar kami dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan. Karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, pelayanan publik yang baik hanya bisa tercipta bila ada komunikasi dua arah antara penyedia layanan dan penerima layanan,” ujarnya.
Menurut dr. Wahyu, MPP Cianjur merupakan bagian dari transformasi cara berpikir dan cara melayani, di samping juga merupakan simbol komitmen Pemkab Cianjur untuk memberikan pelayanan yang hadir dari hati, yang tidak mempersulit, yang tidak berbelit-belit.
“Kita ingin menjadikan pemerintah hadir sebagai pelayan rakyat, bukan sebaliknya. Kita ingin warga merasa dimudahkan, dihargai, dan dilayani dengan baik. Seluruh perangkat daerah, instansi mitra, dan petugas pelayanan harus menempatkan warga sebagai pusat pelayanan,” tegas Bupati.
Sama halnya dengan MPP, kehadiran Gedung Cianjur Creative Centre pun merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kreativitas dan inovasi generasi muda Cianjur.
“Kami ingin menciptakan ruang yang nyaman, terbuka, dan inklusif bagi anak-anak muda untuk berkarya dan tumbuh,” ujar dr. Wahyu.
Selain menjadi tempat berkumpulnya komunitas kreatif, gedung tersebut juga diharapkan mampu mencetak wirausaha muda baru yang berdaya saing.
“Kami harap ruang ini bisa menjadi tempat kolaboratif bagi pelaku ekonomi kreatif untuk berkarya, berinovasi, berjejaring, dan mengembangkan potensi industri kreatif melalui berbagai fasilitas seperti studio, ruang pamer, ruang kerja bersama, pelatihan, serta kegiatan komunitas,” tuturnya.
Wabup Cianjur Abi Ramzi menambahkan, dua fasilitas tersebut merupakan bagian dari visi dan misi daerah untuk membangun Cianjur yang lebih maju melalui kolaborasi lintas sektor dan inovasi pelayanan publik.
“Pemerintah berharap keberadaan dua fasilitas ini dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas hidup dan pelayanan masyarakat di Kabupaten Cianjur,” ujar Ramzi.
Asep R. Rasyid