Calon Anggota DPRD Kabupaten Cianjur Dapil 1, Mukarom Bersama Demokrat Menuju Perubahan dan Perbaikan Cianjur

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Dikenal sebagai salah seorang tokoh pendidikan di Kabupaten Cianjur, H. Mukarom, S.Pd, M.Pub., dimasa pensiunnya ini mulai aktif berpolitik di sela-sela kegiatan usaha yang bergerak di berbagai bidang serta mengelola sebuah portal berita online.

Bahkan saat ini Mukarom tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Cianjur dari Partai Demokrat untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 1 (Kecamatan Cianjur, Karangtengah dan Cilaku), nomor urut 3.

“Awal-awal pensiun, mungkin lebih tepat bukan aktif berpolitik, tapi hanya sekedar pemerhati kebijakan-kebijakan pemerintah. Itu di awal-awal pasca saya pensiun dari PNS,” ujar Mukarom kepada Wartaparahyangan.com di rumahnya di Maleber, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Minggu (31/12/2023).

Mukarom (duduk, kedua dari kanan) bersama para pendukungnya.

Tapi seiring perjalanan waktu, lanjut Mukarom, sejumlah pengurus partai politik menawarinya untuk bergabung dan memintanya untuk menjadi calon anggota legislatif. Bahkan pernah beberapa tahun lalu ada partai politik baru, yang dipimpin putra mantan seorang presiden di negeri ini, menghubunginya, dan menawari Mukarom untuk menjadi ketua DPC partai tersebut.

“Semua tawaran-tawaran itu saya tolak dengan halus. Karena saya pikir, meski saya suka memperhatikan perpolitikan nasional, tapi untuk terjun langsung di dalamnya, saya belum punya niat. Terutama saya sendiri menganggap bahwa saya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa,” tuturnya merendah.

Mukarom yang berkarir di pemerintah sebagai guru berstatus PNS di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, atau sejak otonomi daerah berada di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, pernah menduduki beberapa jabatan, seperti Pengawas TK/SD, Kabid SMP dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, hingga pensiun dengan jabatan terakhir sebagai Kabag Humas dan Keprotokolan Setda Kabupaten Cianjur.

Mukarom bersama ibu-ibu pengajian.

Saat menduduki jabatan di Disdik, Mukarom yang sebelumnya juga aktif sebagai Ketua PGRI Ranting Sukasari, Ketua Cabang PGRI Kecamatan Karangtengah, dan kemudian dalam Musda PGRI Kabupaten Cianjur tahun 2010, ia terpilih sebagai Ketua PGRI Kabupaten Cianjur Periode 2010-2015.

Boleh jadi karena karirnya sebagai guru dan kiprahnya di organisasi PGRI itulah banyak pengurus partai politik yang mengajaknya bergabung. Termasuk hubungannya yang baik dengan keluarga H. Boy Ibrahim, yang istrinya, Hj. Lilis Boy, kini menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur.

“Meski mendapat ajakan bergabung dengan Partai Demokrat, saya pribadi awalnya belum berniat untuk menerima tawaran menjadi calon anggota legislatif. Awalnya saya mendorong putra kedua saya untuk terjun di politik dengan mencalonkan sebagai anggota DPRD. Tapi mungkin ini sudah menjadi jalan politik saya, karena kemudian anak saya itu enggan mencalonkan menjadi anggota dewan, karena satu dan lain hal mungkin,” tuturnya.

Karena itulah akhirnya Mukarom berlabuh di Partai Demokrat, partai yang menurutnya sesuai dengan jiwanya, terutama dengan konsep perubahan dan perbaikan demi kemaslahatan umat.

Mukarom (keempat dari kiri) bersama para RT di BTN yang ada di Kecamatan Cilaku.

Mukarom mengakui, persaingan antar caleg dari partai lain di Dapil 1 sangat ketat, karena di Dapil 1 banyak tokoh-tokoh yang berpengalaman. Bahkan ada yang menyebut, di Dapil 1 itu tempatnya “perang bintang”. Tapi Mukarom tampaknya takkan surut ke belakang.

“Saat ini tak ada kata lain kecuali saya siap,” ujar ayah dari tiga putra-putri dan tiga cucu ini seraya menyebutkan, seandainya ada izin Allah SWT dan ditakdirkan terpilih sebagai anggota legislatif, dia akan berusaha seamanah mungkin dan berusaha keras menyoroti permasalahan pendidikan di Kabupaten Cianjur yang menurutnya masih banyak yang harus dibenahi.

“Selain pendidikan, juga masalah kesehatan, ekonomi kerakyatan dan pertanian, perlu juga dibenahi secara lebih serius, dan saya tentunya akan berusaha keras mendorong pihak eksekutif untuk melakukan langkah nyata di lapangan, tak sekedar wacana,” katanya.

Asep R. Rasyid