WartaParahyangan.com
BANDUNG – Camat Ciwidey, Nardi Sunardi, SE., M.Si., mengapresiasi semangat para pelaku UMKM yang ada di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, hingga memiliki beberapa kelompok. Salah satunya di Desa Panundaan.
“Saya tidak menyangka di Desa Panundaan ada beberapa pelaku UMKM yang salah satunya UMKM Saluyu yang berjalan sudah lama. Tentunya kami sangat mendukung terutama bagaimana cara pengemasan olahan yang bisa bersaing dengan produk lain yang ada di pasar,” kata Nardi kepada Wartaparahyangan.com usai pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Ciwidey, Senin (5/2/2024).
Dalam kegiatan musrenbang tersebur, digelar juga bazar berbagai produk UMKM Saluyu dan UMKM lainnya yang ada di Kecamatan Ciwidey. Hal itu diinisiasi Camat Ciwidey dengan tujuan untuk memperkenalkan produk-produk UMKM yang ada di wilayahnya.
Dengan begitu, kata Nardi, produk-produk UMKM dari Ciwidey bisa semakin dikenal luas bukan saja hingga ke tingkat kabupaten, tapi juga hingga nasional. Apalagi Nardi melihat kemasan dan kualitas produk UMKM itu sudah punya daya saing.
Sementara itu, Ketua UMKM Saluyu, Tia Setiawaty, S.Pd.I., mengungkapkan rasa syukurnya atas perkembangan UMKM Saluyu, baik dari segi SDM-nya, ibu-ibu yang diberlakukan, maupun segi varian produknya yang bertambah banyak.
Juga dari segi link pemasaran, lanjut Tua, terus bertambah, sehingga omsetnya pun meningkat. Yang dibawa ke bazar di halaman Kantor Kecamatan Ciwidey saat Musrenbang ini, ada sekitar 10 sampai 15 jenis produk.
“Untuk produk yang terbaru ada cookies wortel yang baru saja dilaunching oleh Ibu Bupati Bandung pada saat bina wilayah kemarin. Kelebihan cookies wortel ini bahan bakunya bahan baku lokal yang betul-betul dari hasil pertanian kita. Kemudian diolah oleh kita sendiri. Jadi kita ingin mengangkat potensi pertanian yang ada di wilayah Desa Panundaan,” tutur Tia.
Untuk keanggotaan, Tia menyebut ada 25 orang, sebagian besar ibu-ibu. “Harapan kami UMKM Saluyu semakin berkembang. Soal peralatan, alhamdulillah tahun ini kita nambah jadi beberapa jenis, mulai dari mesin parut sampai mesin tepung,” katanya.
Tia juga mengakui perkembangan UMKM Saluyu tak lepas dari bimbingan pemerintah mulai Desa, Kecamatan, sampai Kabupaten, dan PT Geo Dipa Energi Unit Patuha, yang selama ini menjadi pembina UMKM tersebut.
“Kami ucapkan terima kasih kepada GeoDipa, Pemerintahan Desa Panundaan, Pemerintahan Kecamatan Ciwidey dan juga Pemerintahan Kabupaten Bandung yang selalu mengajak kita bermitra dalam segala hal seperti membuat legalitas UMKM, pemasaran, dan pendidikan keterampilan,” ujarnya.
Tia menyebutkan, kelompok UMKM Saluyu yang dipimpinnya, beberapa hari lalu mendapat sertifikat legalitas halal yang diserahkan Bupati Bandung Dadang Supriatna.
“Alhamdulillah, dari 25 anggota UMKM Saluyu, 8 anggota di antaranya mendapat sertifikat produk halal yang diserahkan oleh Bapak Bupati,” katanya
Lily Setiadarma