WartaParahyangan.com
BANDUNG – Kepala Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) Provinsi Jawa Barat, DR. Ir. Siswanda H. Sunarto, MPM, mengatakan, untuk menghadapi Pemilu 2024 di Jawa Barat pihaknya kini tengah mempersiapkan Pendidikan Politik (Dikpol) dan Training of Trainer (TOT) Saksi Tingkat Nasional.
“Untuk mencapai target pemenangan Partai Golkar di Jawa Barat tentu saja kita harus memiliki saksi yang kompeten dan berkapasitas. Karena itu BSNPG Provinsi Jawa Barat akan segera menggelar Dikpol dan TOT saksi untuk mengawal dan mengamankan suara pada Pemilu 2024 mendatang,” kata Siawanda didampingi Sekretaris BSNPG Provinsi Jawa Barat, Ir. Hj. Metty Triantika, MT, kepada wartawan di Bandung, Sabtu (16/9/2023).
Siswanda menyebutkan, sebanyak 270 peserta dari DPD Partai Golkar Kabupaten/Kota dan DPD Golkar Provinsi Jawa Barat akan mengikuti kegiatan Dikpol dan TOT dalam dua gelombang.
“Gelombang pertama diikuti oleh 140 orang peserta yang akan dilaksanakan di Hotel Horison Bandung pada Minggu 17 Sepetember 2023. Sementara gelombang kedua juga diikuti 140 peserta pada Selasa 19 September 2023 di Hotel Sutan Raja Soreang Kabupaten Bandung,” paparnya.
Para peserta dari masing-masing DPD Kabupaten/Kota dan Provinsi tersebut, kata Siswanda, merupakan perwakilan dua orang dari unsur Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), dua peserta dari unsur Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan 6 orang dari unsur BSNPG Kabupaten/Kota dan Provinsi.
“Kami berharap semua peserta dengan total 10 peserta dari setiap Kabupaten/Kota di Jawa Barat itu bisa memperkuat pemenangan dan mengamankan suara partai mulai di Tempat Pemungutan Suara (TPS), sehingga BSNPG TPS yang merupakan organ BSNPG paling bawah bisa bekerja lebih maksimal,” tuturnya.
Siswanda menegaskan, suara partai dalam Pemilu 2024 baik Pileg, Pilpres dan Pilkada harus dikawal dan diamankan. Sebab itu upaya mempersiapkan diri untuk memiliki saksi di TPS yang handal adalah sebuah keharusan.
“Partai Golkar harus bisa memiliki saksi yang benar dan akurat. Harus memiliki kompetisi dan kapasitas sebagai saksi, maka dari itu Dikpol dan TOT tersebut menjadi sangat penting. Mereka yang telah mendapat pengetahuan di Dikpol dan TOT itu nanti harus mentransfer kepada saksi-saksi yang kita miliki di masing-masing Kabupaten/Kota,” jelasnya.
Siswanda juga mengungkapkan, sedikitnya ada tiga materi utama dalam Dikpol dan TOT tersebut, antara lain materi tentang kegolkaran, tentang teori dan kemampuan sebagai saksi yang efektif hingga tentang pengetahuan menyangkut fungsi dan tugas saksi di TPS.
“Kita akan membekali para saksi di lapangan, sehingga mereka benar-benar punya kapasitas, dan memiliki pengetahuan tentang platform, ideologi dan sikap kepartaian yang memadai. Termasuk memiliki kemampuan publik speaking yang baik saat bertugas di lapangan,” sebut Siswanda.
Asep R. Rasyid