Di Dikpol Fungsionaris Golkar Majalengka, Kang Ace Tegaskan tak Ada Alasan Tunda Pemilu

Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Tubagus Ace Hasan Syadzily, saat membuka Dikpol Fungsionaris DPD Partai Golkar Kabupaten Majalengka di Hotel Fitra, Jln. K.H. Abdul Halim, Majalengka, Selasa (14/3/2023).

WartaParahyangan.com

MAJALENGKA – Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, menegaskan, tidak ada alasan Pemilu 2024 harus ditunda seperti sempat diramaikan pihak-pihak tertentu beberapa waktu lalu. Mereka yang berupaya untuk menunda Pemilu sejatinya telah melawan konstitusi.

“Konstitusi kita telah menetapkan Pemiu digelar setiap lima tahun sekali, tidak ada alasan apapun untuk menundanya. Golkar akan terdepan berjuang supaya tidak ada pelanggaran konstitusi terkait upaya menunda Pemilu ini,” kata Tubagus Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace saat membuka Pendidikan Politik (Dikpol) Fungsionaris DPD Partai Golkar Kabupaten Majalengka di Hotel Fitra, Jln. K.H. Abdul Halim, Majalengka, Selasa (14/3/2023).

Dihadapan Ketua DPD Golkar Kabupaten Majalengka, H. Asep Eka Mulyana, SP, dan segenap pengurus serta fungsionaris partai Golkar setempat, Kang Ace mengingatkan kadernya bahwa Golkar merupakan partai yang paling siap menghadapi pemilu. “Dikpol ini adalah salah satu sarana untuk mempersiapkan petarung tangguh untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang,” ujarnya.

Kang Ace yang didampingi Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Bidang Penggalangan Khusus, Deden Nasihin, dan segenap pengurus DPD partai lainnya, memaparkan pentingnya persiapan dalam menghadapi Pemilu 2024, termasuk bagi Golkar di Kabupaten Majalengka.

“Jangan sampai kita dibikin tergesa-gesa dalam mencalonkan kader pada Pemilu mendatang. Sementara kita ini memiliki banyak kader terbaik partai dan kader terbaik bangsa yang berkualitas,” sebut Kang Ace.

Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini, Golkar dilahirkan dan berkiprah untuk membangun bangsa sehingga tidak aneh kalau pemimpin-pemimpin bangsa yang ada dan tersebar di berbagai tempat merupakan alumni dari Partai Golkar.

“Pendidikan politik ini semakin menjadi penting kita laksanakan agar kita semua sebagai aktivis dan penggerak partai bisa memperkuat ideologi partai dalam meraih kemenangan, serta meluruskan tujuan bersama melalui ideologi karya kekaryaan guna mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa,” paparnya.

Itu sebabnya, lanjut Kang Ace, pihaknya sengaja secara khusus menyusun kurikulum Dikpol yang lebih seksama supaya basis perjuangan berpolitik kader memiliki pola yang jelas dan terukur sesuai dengan semangat dan doktrin partai yang kuat.

“Bagi kita ada di dalam atau di luar kekuasaan seperti terjadi di beberapa daerah, di Majalengka misalnya, adalah hal yang biasa. Terpenting kita harus tetap memupuk semangat karya kekaryaan, sehingga Golkar dan kadernya senantiasa hadir dan selalu dirindukan di tengah-tengah rakyat,” kata Kang Ace.

Caranya, kata alumni Ponpes Cipasung Tasikmalaya ini, adalah dengan selalu merawat karya kekaryaan melalui kegiatan dan keberpihakan yang bermanfaat untuk rakyat, yakni sebuah ideologi amal soleh dalam berpolitik.

“Ingat sebaik-sebaik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya. Khairun naas anfauhum linnas, sebaik-baik kita adalah yang mampu memberi manfaat bagi orang lain,” tegas Kang Ace menyitir sebuah hadist Nabi Muhammad SAW.

Golkar dengan ideologinya yang senantiasa teguh pada Pancasila, kata Kang Ace, tentu harus mampu membuktikan kepada rakyat bagaimana sebuah karya kekaryaan itu dapat menjadi solusi dan menjadi contoh bagi rakyat, serta mampu mewujudkan amal soleh dalam tindakan politiknya.

Saatnya Golkar Manang

Pada kesempatan itu juga Kang Ace menekankan kepada seluruh kadernya, di samping memperkuat ideologi kepartaian, juga memperkuat kekompakan dan kebersaman dalam memenangkan Golkar di Majalengka.

“Saatnya Golkar Majalengka harus menang. Hanya untuk bisa menang tentu ada strateginya. Dikpol ini sekali lagi adalah pembekalan yang baik agar berpolitik kita bisa lebih efektif, termasuk bagaimana agar kita bisa melakukan pemetaan politik yang benar,” ungkapnya.

Untuk bisa menang, kata dia, tak boleh ada konflik antar internal kader. Mengoptimalkan para fungsionaris bekerja dengan pemetaan wilayah yang baik akan membuat kerja politik tertib, disiplin, kompak dan solid.

“Jangan sampai ada istilah ‘pacorok kokod’ (saling berebut pekerjaan atau meninggalkan tugas milik orang lain, red) di daerah yang diperebutkan padahal ada basis lain yang tidak atau belum terjamah,” sebutnya.

Kang Ace juga meminta kadernya tidak usah risau dengan isue sistem pemilu Proporsional Tertutup atau Terbuka. Partai Golkar, tegas Kang Ace, konsisten berjuang dengan sistem proporsional terbuka.

“Gak perlu risau dengan isue yang berkembang saat ini. Yang harus kita siapkan saat ini adalah bagaimana agar Majalengka bisa kembali menjadi basis Golkar. Inilah pentingnya kerja kolektif. Jangan bermain sendiri-sendiri. Itu sebabnya kita harus kompak dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi,” pesannya.

Selama dua hari, ratusan fungsionaris Partai Golkar Majalengka akan mendapat berbagai materi penting seperti Materi KIB dan Profile Airlangga Hartarto oleh DR. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si., Tugas dan Fungsi Fungsionaris Partai Golkar oleh Ir. H.M.Q. Iswara, AIFO, serta Materi Sejarah, Ideologi, Visi Misi, Doktrin Partai Golkar oleh H. Daniel Mutaqien Syaifuddin, ST.

Peserta Dikpol juga akan mendapatkan materi lain seperti tentang Operasi Udara, Operasi Darat, Managemen Kampanye, Pembentukan Tim Kampanye hingga materi Target Pemenangan Partai Golkar yang disampaikan Yomanius Untung.

Asep R. Rasyid