Di Pemilu 2024 Golkar Jabar Optimistis Raih 30 Kursi DPRD Provinsi dan 116 Kursi DPR RI, Kang Ace Ajak Kader Kosgoro Bersinergi Kawal Saksi TPS

Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Tubagus Ace Hasan Syadzily, saat menjadi narasumber dalam Mukerda PDK Kosgoro 1957 Provinsi Jabar di The Trans Luxury Hotel Bandung, Selasa (24/10/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengaku optimistis Partai Golkar di Jawa Barat pada Pemilu 2024 bisa mencapai target 30 kursi DPRD Provinsi dan 116 kursi DPR RI.

Sebab itu ia mengajak seluruh kader Partai Golkar dimanapun termasuk di Kosgoro 1957 untuk bekerja keras dan bersinergi dalam upaya memenangkan Pemilu 2024 tersebut.

“Saya minta kepada para Ketua DPD Partai Golkar Kab/Kota dan bakal calon anggota legislatif untuk saling bekerja sama dan berkolaborasi meraih kursi sesuai dengan target,” kata Tubagus Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace saat menjadi narasumber dalam Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) PDK Kosgoro 1957 Provinsi Jawa Barat di The Trans Luxury Hotel Bandung, Selasa (24/10/2023).

Mukerda Kosgoro 1957 yang berlangsung selama dua hari dan berakhir, Rabu (25/10/2023) itu dibuka Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957, Dave Abarshah Fikarno Laksono dan dihadiri sejumlah pengurus Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Jawa Barat dan kader Kosgoro 1957 dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.

Kang Ace yang membawa materi tentang “Strategi Pemenangan Partai Golkar Jawa Barat dalam Pileg dan Pilpres 2024” itu menjelaskan berbagai hal termasuk strategi dalam memenangkan Pilpres 2024 dimana Partai Golkar sesuai Rapimnas Partai Golkar telah mengusung dan mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres 2024.

“Kita juga telah menargetkan 20 persen suara atau 30 kursi DPRD Provinsi dan 116 kursi DPR RI serta meraih hasil Pilkada sebesar 60 persen di seluruh Jawa Barat pada Pemilu 2024 mendatang,” tegasnya.

Untuk itu Kang Ace mengingatkan seluruh kader partai termasuk yang ada di Kosgoro 1957 untuk tetap solid dan saling bekerja sama dalam memenangkan Partai Golkar. “Ingat lawan kita bukan internal kader. Kompetitor kita adalah partai lain dan caleg partai lain, bukan kader sendiri,” ujarnya.

Terkait Pilpres 2024, Kang Ace sempat menyitir sebuah adagium dalam ‘usul fiqh’ yang berbunyi “Mâ lâ yudraku kulluhu lâ yutraku mâ tayasara minhu” (Apa yang tidak dapat diraih semuanya maka jangan ditinggalkan apa yang mudah darinya). Atas dasar itulah ia meyakinkan bahwa pilihan Golkar tersebut sudah tepat dan sesuai dengan harapan masyarakat.

“Saya teringat waktu di pesantren, bahwa ada adagium lâ yudraku kulluhu lâ yutraku mâ tayasara minhu, jadi termasuk dalam politik kita harus pandai melihat dinamika dan cerdas dalam mengambil sebuah keputusan,” ujar alumnus sejumlah pesantren terkemuka di Jawa Barat ini.

Target Optimistis Tercapai

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu juga menyebutkan raihan 30 kursi DPRD Provinsi tersebut merupakan target optimis yang akan tercapai bila semua kekuatan kader solid dan bekerja dengan keras.

“Target pesimisnya minimal 25 kursi DPRD Provinsi harus kita dapatkan, kita yakin dengan kerja keras dan soliditas kita mampu melampaui target-target kemenangan itu,” tambah Kang Ace.

“Kalau saling makan di antara kita yakin tidak akan menang. ‘Tong pacorok kokod’ (Jangan saling rebutan tangan) antar kader. Daerah yang sudah digarap kader lain lalu digarap lagi. Kanibalisme harus dihindari,” pesan wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Bandung dan Bandung Barat itu.

Kang Ace selanjutnya menekankan pentingnya mengelola saksi dengan baik sebagai upaya untuk mencapai kemenangan itu. Saksi Partai Golkar, kata dia, harus digarap secara profesional.

“Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNPG) telah memutuskan ada 10 saksi penggerak di TPS. Saksi dari Partai Golkar bukan hanya mereka yang sekedar duduk di bangku saksi tapi dia juga harus menjadi mesin penggerak di seluruh TPS yang ada,” ungkapnya.

Tugas utama saksi, tegas Kang Ace, bukan saja mengawal dan menjadi saksi pada saat hari pemilihan.

“Saksi sesungguhnya adalah mereka yang bertugas menjadi Tim Penggerak Kemenangan Partai yang berbasis TPS, sehingga mereka harus mulai bekerja dari sekarang,” papar Kang Ace.

Asep R. Rasyid