Diikuti 1.200 Pelajar, Pemkab Bandung Gelar Jambore Literasi

Bupati Bandung Dadang Supriatna saat membuka Jambore Literasi di Awana Resort, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Rabu (22/11/2023).Foto Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui institusi Leksam (Literasi Edukasi Keluarga Sekolah Anak dan Masyarakat) Bedas dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung menggelar Jambore Literasi di Objek Wisata Awana Resort, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Rabu (22/11/2023).

Jambore yang akan berlangsung hingga besok, Kamis (23/11/2023) itu diikuti 1.200 pelajar dari seluruh Kabupaten Bandung, yang secara resmi dibuka Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna, didampingi Bunda Literasi Kabupaten Bandung, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna.

Leksam Bedas itu sendiri merupakan program Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Bunda Literasi Emma Dety Dadang Supriatna yang bertujuan untuk memajukan dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan dunia baca.

Bunda Literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna menyebutkan pentingnya tokoh literasi dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat. Tokoh literasi berperan sebagai pilar penting yang membantu membentuk budaya membaca yang kuat dan berkelanjutan.

“Tokoh literasi itu, pertama, menjadi inspirasi dan teladan, kedua, meningkatkan motivasi membaca, dan ketiga, memberikan rekomendasi sesuai minat dan preferensi masyarakat,” ujar Emma kepada Wartaparahyangan.com di sela-sela kegiatan Jambore Literasi.

Emma menjelaskan, kegiatan Jambore Literasi tersebut bertujuan untuk mengedukasi para peserta tentang pentingnya literasi, sehingga diharapkan anak-anak bisa lebih meningkatkan kreativitasnya, dedikasinya, dan juga ini bisa menjadikan suatu kebahagiaan tersendiri ketika anak-anak ini menampilkan hasil kreativitasnya.

“Suatu kebanggaan juga bagi kami, terutama saya, karena telah terbentuk suatu badan literasi yang bisa menumbuhkan makna literasi Kabupaten Bandung,” katanya.

Kepala Disdik Kabupaten Bandung Dr. H. Agus Firman Zaini mengatakan, para peserta yang hadir di acara Jambore Literasi ini merupakan peserta terbaik, yang sebelumnya dilakukan seleksi dari kurang lebih 7.000 pelajar yang mengikuti program literasi.

“Jadi mereka yang ikut program literasi sejak 10 bulan yang lalu itu jumlahnya kurang lebih 7.000 pelajar. Kemudian diseleksi melalui berbagai tantangan seperti menulis surat, membaca buku dan mereview-nya,” kata Agus.

“Hasilnya, lulus 5.000 orang, dan mereka berhak mengikuti Jambore Literasi. Tapi karena jumlahnya terlalu banyak, maka kita seleksi lagi, sehingga menjadi 1.200 orang. Mereka inilah, ditambah guru pembimbing dari sekolahnya masing-masing, yang saat ini mengikuti Jambore Literasi di Awana Resort ini ,” sambungnya.

Kegiatan jambore ini, lanjut Agus, diisi dengan berbagai kegiatan lomba dan pemilihan anak-anak terbaik di Kabupaten Bandung dalam hal kecakapan literasinya. “Program literasi ini akan terus berlanjut, karena literasi sangat berpengaruh terhadap kecerdasan siswa,” ujar Kadisdik.

Camat Rancabali, H. Kan Kan Taufik, S.IP., mengungkapkan rasa syukurnya karena menjadi tuan rumah kegiatan Jambore Literasi.

“Kami sangat berterima kasih, karena dinas sudah menunjuk tempat-tempat wisata di wilayah Kecamatan Rancabali untuk dijadikan lokasi kegiatan. Tentunya ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” ujar Kan Kan seraya berharap, dengan adanya Jambore Literasi akan semakin tumbuh budaya membaca di kalangan masyarakat.

Sementara itu, pengelola Awana Resort, H. Awan Rukmawan sangat menyambut baik kegiatan Jambore Literasi yang digelar oleh Leksam Bedas dan Disdik Kabupaten Bandung.

“Ini merupakan salah satu kolaborasi yang baik. Bahkan harusnya kegiatan-kegiatan kabupaten itu dilaksanakan di desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Bandung. Karena dampaknya sangat positif bagi ekonomi warga,” tutur Awan.

Dia mencontohkan warung-warung milik warga setempat, yang banyak dikunjungi pembeli. Juga produk unggulan di sini banyak dibeli pengunjung. Ini berkat adanya kegiatan tingkat kabupaten yang yang dilaksanakan di pedesaan.

Lily Setiadarma